Genjot Pembiayaan Infrastruktur dari Sektor Swasta, Indonesia Kerja Sama dengan AS

Bisnis.com,19 Sep 2020, 07:32 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik 11 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (24/8/2020). Menteri Keuangan hadir secara virtual dalam pelantikan ini/Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan Kementerian Keuangan Amerika Serikat (United States Department of the Treasury) dalam bidang pembiayaan infrastruktur.

Kolaborasi ini resmi ditetapkan lewat penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara kedua pihak yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Nota kesepahaman tersebut mencakup empat poin kerja sama. Pertama, mengembangkan pasar keuangan regional untuk investasi infrastruktur. Kedua, merumuskan instrumen dan struktur pembiayaan untuk memfasilitasi dan mengurangi hambatan dalam investasi sektor swasta di bidang infrastruktur.

Ketiga, mendorong inovasi dan keberlanjutan pembiayaan proyek infrastruktur. Terakhir, mengeksplorasi program pengembangan kapasitas keuangan dan kerja sama teknis dalam pembiayaan infrastruktur.

“Kerja sama ini merupakan upaya bersama kedua institusi untuk mendorong partisipasi swasta dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur, serta untuk memfasilitasi pembangunan pasar keuangan bagi pembiayaan infrastruktur,” demikian pernyataan Kementerian Keuangan dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (19/9/2020).

Inisiatif kerja sama ini dinilai relevan untuk menjawab permasalahan kebutuhan permodalan dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kerja sama ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), terutama untuk mendorong partisipasi swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.

“Sebagaimana diketahui, masih terdapat ruang yang luas bagi swasta untuk berinvestasi di proyek-proyek infrastruktur nasional,” demikian pernyataan Kementerian Keuangan.

Terkait hal tersebut, Kementerian Keuangan AS dinilai berpengalaman dalam proses pembuatan skema-skema alternatif pembiayaan dari swasta, review proyek infrastruktur, maupun pemanfaatan pasar modal sebagai salah satu sumber pembiayaan infrastruktur. Hal tersebut akan menjadi sumber pengetahuan yang baik untuk dijadikan rujukan.

Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan akan memberikan peningkatan kapasitas dalam hal pengelolaan aset (asset recycling); analisa dampak (impact assessment) atas pembiayaan yang selama ini diberikan; dan pengembangan fasilitas kredit (credit enhancement)

Lebih lanjut, kerja sama ini juga dimaksudkan untuk saling memberikan dukungan teknis dalam hal penyiapan proyek infrastruktur yang berpotensi tinggi menarik partisipasi swasta.

“Kerja sama ini juga diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin erat selama ini antara Indonesia dan AS,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini