Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekspor produk halal perlu tetap didorong meski tengah menghadapi ancaman pandemi Covid-19.
Tidak hanya melibatkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), ekspor produk halal Indonesia juga harus bisa mempenetrasi negara-negara non-OKI yang segmen umat Islamnya cukup besar. Ini bisa menjadi peluang untuk memperbesar pangsa pasar produk halal Indonesia di dunia.
"Ekspor produk halal kita akan didorong, tentu akan melibatkan OKI, tapi kita bisa penetrasi negara-negara non-OKI yang segmen umat Islamnya cukup besar," katanya, Senin (21/9/2020).
Sri Mulyani memaparkan, ekspor Indonesia ke negara-negara OKI tercatat mencapai US$45 miliar pada 2018. Angka tersebut mencapai 12,5 persen dari total perdagangan Indo yng mencapai US$369 miliar.
Di sisi lain, potensi pengembangan industri halal di dunia menurut Sri Mulyani masih sangat besar. Pasalnya, dengan jumlah umat muslim yang mencapai 1,8 miliar atau 24 persen dari total penduduk dunia, total pengeluaran umat muslim tersebut diestimasikan mencapai US$2,2 triliun.
Pengeluaran yang berprinsip syariah tersebut mencakup industri makanan, gaya hidup, hingga obat-obatan.
Pertumbuhan pengeluaran ini pun cukup besar setiap tahunnya, yatu sebesar 5,2 persen. Data tersebut menunjukkan ekonomi syariah merupakan bangian yang penting dalam ekonomi global.
Lebih lanjut, kata Sri Mulyani beberapa negara telah menjadi pioneer dalam pembentukan ekosistem syariah. Karena itu, Indonesia masih terus mningkatkan seluruh elemen sistem syariah ini, baik dari sisi perundang-undangan maupun institusiaonal.
"Kita perlu membangun ekosistem ini mulai dari kebijakan, istrumen, dan langkah-langkah yang sifatnya bisa menjawab kebutuhan umat secara inklusif," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel