Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa hari ini bisa jadi hari-hari paling berat dalam perjalanan HSBC Holdings Plc selama 25 tahun terakhir. Betapa tidak, dua tekanan berat berturut-turut menggoyang citra perusahaan perbankan asal Hong Kong yang berbasis di London, Inggris tersebut.
Tekanan pertama datang setelah munculnya laporan Global Times—media yang terafiliasi dengan Partai Komunis China—pada Sabtu (19/9/2020). Global Times menyebut HSBC masuk dalam daftar entitas yang tak dipercaya Beijing, bersama perusahaan-perusahaan lain yang dianggap mengganggu kemanan nasional China.
Yang dimaksud mengganggu keamanan nasional China adalah aksi perusahaan yang dinilai gagal mematuhi aturan pasar, melanggar kontrak atau memblokir atau menghentikan pasokan untuk alasan non komersial. Sanksinya beragam, mulai dari pengetatan aktivitas perdagangan, penolakan investasi, pembatasan visa, hingga denda.