Menhub Budi Beberkan Progres Proyek Pelabuhan Patimban

Bisnis.com,22 Sep 2020, 15:20 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Aktivitas proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyelesaikan pengerjaan reklamasi dan breakwater serta paket jalan penghubung proyek Patimban tahap pertama yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pada tahap pertama reklamasi sudah mendekati selesai atau sebesar 80 persen. Selain itu, pemerintah juga sedang dalam proses mengerjakan paket jalan penghubung di Barat selain jalur existing timur Patimban.

“Itu juga akses jalan yang kami butuhkan. Kita harapkan yang kita bangun ini tahap awal terkoneksi dengan Jalan Pantura. Nanti pada 2023 ada jalan tol yang ada sekarang sepanjang 30 km,” jelasnya, Selasa (22/9/2020).

Selama masa pandemi, Menhub tak memungkiri banyak pekerja yang memilih untuk mengundurkan diri. Untuk mengatasinya pihaknya bersama Gubernur Jawa Barat dan bupati hingga kontraktor melakukan upaya memberikan motivasi. Sudah sejak satu bulan yang lalu pengerjaan proyek kembali berjalan.

Tak hanya itu, Budi menjelaskan adanya PSBB juga sempat menjadi kendala tetapi praktis koordinasi dengan kontraktor sudah bisa diatasi. Namun sekarang ini cuaca ekstrem juga menghambat penyelesaian breakwater.

Namun, dengan kolaborasi swasta nasional dan Jepang ditindaklanjuti dengan menyerap lebih banyak tenaga kerja di sekitar Subang supaya lebih memudahkan. Kemudian mengupayakan mengendalikan mobilitas pekerja dan pengecekan kesehatan.

Pihaknya menginstruksikan kepada kontraktor agar mengikuti protokol kesehatan yang ada dan penggunaan teknologi untuk mengatasi persoalan cuaca.

Budi Karya menjabarkan pada tahap pertama akan membangun terminal peti kemas dengan luas sebanyak 35 ha dan mengharapkan bisa menampung 250.000 TEUs. Terminal kendaraan 25 Ha mengekspor 218.000 kendaraan.

Selanjutnya pada tahap dua 2023 sudah bisa membangun terminal peti kemas 66 ha dan akan memiliki kapasitas sebanyak 3,7 juta Teus dan terminal kendaraan untuk ekspor 382.000 kendaraan.

Dia menuturkan saat ini sudah membangun terminal ro-ro sepanjang 200 meter. Setelah itu terminal peti kemas juga akan diperbesar menjadi kapasitasnya 5,5 juta TEUs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini