Lelang Operator Pelabuhan Patimban Bakal Dikebut

Bisnis.com,22 Sep 2020, 16:06 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan Pelabuhan Patimban Tahap I rencananya selesai pada November 2020, pemerintah pun bersiap menyelesaikan lelang operator pelaksana pelabuhan di Subang, Jawa Barat tersebut.

Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Subagio menyatakan proses lelang operator ini masih berjalan dan baru mempelajari penawaran dari para peserta.

"Sedang proses [lelang], dokumen PQ atau purchase quotation sudah disetujui pak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (22/9/2020).

PQ atau dokumen prakualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang atau jasa sebelum memasukan penawaran. Setelah itu, undangan lelang baru akan dilakukan baru penyiapan dokumen dan penawaran lelang dilakukan.

Subagio enggan memerinci siapa yang akan menjadi operator pelabuhan yang rencananya jadi sentra ekspor completely built unit (CBU) kendaraan roda empat tersebut.

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa sesuai rencana, soft opening Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan pada November 2020 terutama untuk fasilitas Pelabuhan Tahap I, yaitu car terminal. Car terminal ini mampu melayani bongkar/muat mobil maksimum 218.000 CBU per tahun.

Pada tahap pertama akan membangun terminal peti kemas dengan luas sebanyak 35 ha dan mengharapkan bisa menampung 250.000 TEUs. Terminal kendaraan 25 ha mengekspor 218.000 kendaraan.

Selanjutnya pada tahap dua 2023 sudah bisa membangun terminal peti kemas 66 ha dan akan memiliki kapasitas sebanyak 3,7 juta Teus dan terminal kendaraan untuk ekspor 382.000 kendaraan.

Patimban juga saat ini sudah membangun terminal roro sepanjang 200 meter. Setelah itu, terminal peti kemas juga akan diperbesar menjadi kapasitasnya 5,5 juta TEUs.

Subagio menyebut tantangan dalam menyelesaikan Pelabuhan Patimban tahap pertama ini adalah pandemi Covid-19. Pasalnya, Covid-19 menyebabkan SDM di lapangan berkurang dan distribusi material mengalami keterlambatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini