Aktivitas Belanja Online Naik Tapi Tidak Memuaskan, Kenapa?  

Bisnis.com,23 Sep 2020, 15:12 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Ilustrasi e-commerce./istimewa

Bisnis.com, JAKARTAPenjualan yang meningkat melalui e-commerce ternyata tidak diimbangi dengan peningkatan layanan bagi konsumen di tengah pandemi Covid-19. 

Berdasarkan riset Blackbox Research dan Toluna ‘–Into the Light: Understanding What has Changed for the ASEAN Consumer During COVID-19 ‘, Rabu (29/9/2020), hampir separuh konsumen di Indonesia menyatakan ketidakpuasannya terhadap pengalaman berbelanja online.

Jika dirinci, sekitar 45 persen responden menilai mereka sedikit tidak puas dengan pengalaman berbelanja online dengan berbagai alasan mulai dari biaya pengiriman, keaslian review, hingga harga produk.

Ketika ditanya apa yang harus diperbaiki oleh e-commerce, konsumen di Asia Tenggara sepakat bahwa biaya pengiriman menjadi poin utama yang yang diperbaiki.

Konsumen di Indonesia dan Vietnam bergantung kepada penilaian dari pembeli lain sehingga persoalan penilaian (review) menjadi poin yang harus diperbaiki oleh e-commerce. Sebaliknya, konsumen di Filipina memasukkan poin keaslian produk sebagai hal yang harus diperbaiki.

International Commercial Director of Blackbox Research, Yashan Cama mengatakan studi tersebut mengkonfirmasi bahwa ada perubahan signifikan terkait perilaku konsumen yang didorong oleh tren belanja online.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang menghabiskan waktu untuk berbelanja online melonjak menjadi 57 persen . Adapun, rata-rata biaya yang dihabiskan untuk berbelanja online juga meningkat.

Riset ini sendiri dilakukan di sejumlah negara Asia Tenggara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Adapun, jumlah responden yang dilibatkan mencapai 4.780 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini