Akusisi Tiktok oleh Oracle dan Walmart Bakal Batal ?

Bisnis.com,23 Sep 2020, 09:56 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Antarmuka aplikasi berbagi konten video TikTok

Bisnis.com, JAKARTA – Kepastian mengenai akuisis Tiktok oleh Oracle Corp. dan Walmart  Inc. kembali diwarnai awan ketidakpastian.

Akuisisi perusahaan asal China oleh dua perusahaan Amerika Serikat (AS) telah mendapatkan restu dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa dirinya telah memberikan restunya setelah memastikan tidak adanya keterlibatan China.

Dilansir Bloomberg, Rabu (23/9/2020), pemilik TikTok, ByteDance Ltd., mengemukakan bahwa perusahaannya akan mempertahankan kepemilikan sahamnya hingga 80 persen di perusahaan patungan yang nantinya dinamai TikTok Global.

Di sisi lain, Oracle menyatakan ByteDance bakal melepas kepemilikannya.

“Ketika TikTok Global terbentuk maka warga Amerika akan menjadi pemilik sahamnya dan ByteDance tidak akan memiliki kepemilikan saham,” kata Executive Vice President Oracle Ken Glueck ketika diwawancarai oleh Wall Street Journal.

Alasan utama di balik ketidakpastian akuisis ini adalah adanya perbedaan pandangan mengenai distribusi akhir saham TikTok.

Dalam sebuah statistik yang disebut oleh Oracle dan Walmart bahwa investor AS akan mengontrol kepemilikan lebih dari 50 persen dari TikTok Global.

Jika merujuk pada data ini, maka pernyataan ByteDance cukup kontras bahwa perusahaan asal China itu akan memegang kepemilikan saham hingga 80 persen.

Menurut sumber Bloomberg, masyarakat AS memiliki setumpuk saham di ByteDance antara lain investor AS, termasuk General Atlantic and Coatue 40 persen. Ini berarti dalam teori, mereka juga memiliki 40 persen saham di TikTok yang dimiliki oleh ByteDance.

Jika digabungkan dengan Oracle dan Walmart dengan kepemilikan 20 persen, maka investor AS mengontrol kepemilikan lebih dari separuhnya.

Ini gambaran singkat mengenai formulasi kepemilikan saham berdasarkan hitung-hitungan di atas jika TikTok Global menerbitkan 100 saham :

“ByteDance akan memiliki peran signifikan dalam TikTok. Setiap pernyataan yang menyatakan sebaliknya sepertinya keliru,” kata analis Wedbush Securities Dan Ives.

Sebaliknya, Mark Shmulik, analis AB Bernstein, mengemukakan hanya menghapus 80 persen saham kepemilikan ByteDance dan menggantinya dengan investor AS kemungkinan tidak cukup bagi Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini