BI Tegaskan Pemulihan Ekonomi Indonesia Masih Terbatas

Bisnis.com,23 Sep 2020, 15:03 WIB
Penulis: Maria Elena
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memberikan paparan dalam pembukaan CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian global, termasuk Indonesia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan berdasarkan perkembangan yang terus dicermati hingga saat ini, perbaikan sudah mulai terjadi di perekonomian global.

Beberapa indikator membaiknya ekonomi juga mulai terlihat di Indonesia. Meski sudah ada indikasi membaik, namun Dody mengatakan pemulihan masih sangat terbatas pada sektor-sektor tertentu dan ketidakpastian yang dihadapi juga masih sangat tinggi.

"Kita masih perlu bekerja keras untuk memastikan sinyalemen positif tersebut terus terjaga dan kesiapsiagaan kita harus dijaga agar tidak menimbulkan risiko lebih lanjut," katanya dalam webinar WJES, Rabu (23/9/2020).

Doddy memaparkan, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menahan laju penyebaran Covid-19 menyebabkan dampak yang signifikan pada perekonomian Indonesia, tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 negatif 5,32 persen.

"Meski ekonomi kontraksi, kita harus melihat dan meyakini beberapa data makroekonomi kita masih menunjukkan perkembangan kinerja yang masih baik," jelas Dody.

Dia mencontohkan, neraca pembayaran Indonesia masih terjaga dengan baik, terlihat dari angka transaksi defisit berjalan (current acount deficit/CAD) pada kuartal II/2020 yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya.

Selain itu, posisi cadangan devisa pada Agustus juga tercatat mencapai US$137 miliar, lebih tinggi dibandingkan Juli 2020 yang tercatat sebesar US$135 miliar.

"Demikian juga stabilitas sistem keuangan terjaga, meski risiko terhadap stabilitas sistem keuangan perlu diwaspadai dari waktu ke waktu. Rasio kecukupan modal relatif cukup tinggi dan rasio kredit bermasalah [NPL] relatif rendah," kata Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini