New Normal Ternyata Bikin Tren Baru, Apa Itu?

Bisnis.com,24 Sep 2020, 13:49 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo mengunggah foto adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19./Instagram @jokowi

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama hampir 7 bulan lamanya memunculkan sejumlah tren yang membalikkan praktik bisnis yang sudah terjadi saat ini.

Hal ini terlihat dalam laporan McKinsey & Company merilis laporan ‘How Covid-19 is Changing Consumer Behavior Now or Never’, Kamis (24/9/2020), yang menunjukkan percepatan perubahan kebiasaan konsumen.

McKinsey & Company merangkum ada kebiasaan baru yang terangkum dalam 8 sektor yakni pekerjaan, belanja dan konsumsi, pembelajaran, kehidupan di rumah, komunikasi dan informasi, hiburan, mobilitas dan perjalanan, serta kesehatan.

Misalnya pada tren pengiriman online, laporan ini mencatat ada percepatan yang seharusnya terjadi dalam 10 tahun. Pandemi Covid-19 menjadi pemicu percepatan pengiriman online hanya dalam 8 minggu.

Percepatan lainnya terjadi pada sektor kesehatan. Telemedicine menjadi sebuah hal yang lumrah ketika masyarakat enggan keluar rumah karena khawatir tertular virus Corona. Pertumbuhan permintaan di sektor ini melonjak 10 kali lipat hanya dalam 15 hari.

Dari sisi pekerjaan, masyarakat pun terbiasa untuk bekerja di luar kantor. Hal ini ditunjukkan dengan melonjaknya partisipan video conference hingga 20 kali lipat hanya dalam 3 bulan.

Sektor pendidikan pun juga tak lepas dari perubahan. Di China, ada 250 juta pelajar yang mengikuti pembelajaran online selama 2 minggu.

Selain itu, masyarakat terbiasa dengan menikmati hiburan di rumah melalui layanan streaming. Disney Plus hanya butuh 2 bulan untuk mencapai jumlah pengguna yang massif, padahal Netflix membutuhkan 7 tahun lamanya untuk menjadi pemimpin pasar saat ini.

Dengan perubahan semacam ini, laporan ini menggarisbawahi sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh pebisnis. Salah satunya adalah mulai memperluas channel distribusi atau omnichannel dalam menjaring konsumen.

Tak hanya itu, para pebisnis juga harus memetakan kebutuhan-kebutuhan baru pada periode new normal sehingga mampu mensubstitusi penurunan konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini