Emiten Pertanian dan Pertambangan Bikin IHSG Loyo

Bisnis.com,24 Sep 2020, 15:09 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Layar elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sektor saham pertanian dan perkebunan menjadi penekan utama indeks harga saham gabungan sesi perdagangan Kamis (24/9/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) tersungkur sejak awal perdagangan. Indeks tidak mampu menyentuh zona hijau sepanjang sesi Kamis (24/9/2020).

IHSG terpantau bergerak dengan kisaran resistance 4.897,337 dan support 4.820,331. Transaksi saham di seluruh papan perdagangan masih sepi sepanjang sesi perdagangan.

IHSG terkoreksi 1,53 persen atau 75.20 poin ke level 4.842,76 pada akhir perdagangan Kamis (24/9/2020). Sebanyak 66 saham menguat, 358 terkoreksi, dan 283 stagnan.

Sektor saham pertanian menjadi penekan utama IHSG dengan koreksi 2,84 persen ke level 1.114,50. Sektor saham pertambangan menempati urutan kedua dengan koreksi 1,99 persen ke level 1.309,15.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai transaksi saham terbilang sepi pada sesi perdagangan Kamis (24/9/2020). Kondisi itu menurutnya akibat sejumlah faktor.

“Minimnya data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan pengaruh yang positif terhadap pasar,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (24/9/2020).

Nafan menyebut pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kontraksi pertumbuhan ekonomi juga turut mempengaruhi pelaku pasar. Kabar FinCEN Files juga membuat pelaku pasar bersikap wait and see. 

Adanya faktor pandemi Covid-19 second wave,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini