Stimulus Tak Kunjung Jelas, Wall Street Kembali Tertekan

Bisnis.com,24 Sep 2020, 21:06 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan hari ini, Kamis (29/9/2020). Indeks S&P 500 tersungkur 10 persen dari posisi tertinggi pada bulan ini dan hanya sudah lebih rendah dari level di awal tahun.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham tertekan setelah data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS naik. Ini menambah kekhawatiran akan pemulihan ekonomi yang berjalan lambat tanpa stimulus lanjutan.

Indeks S&P 500 terpantau di posisi 3.224,77 atau turun 0,38 persen pada pukul 20.33 WIB. Posisi itu lebih rendah dari posisi di 2 Januari 2020 di level 3.257,85.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average juga turun 0,07 persen. Adapun indeks Nasdaq Composite naik 0,19 persen.Tekanan pada Wall Street terutama dipicu penurunan saham-saham energi, ritel, dan teknologi.

Investor yang berhadap pada stimulus bantuan pemerintah mungkin harus menerima kenyataan pahit bahwa peruntungan mereka mulai pudar di pasar saham.

Ekonom Goldman Sachs Group Inc. memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan AS pada kuartal keempat hingga setengahnya.

"Sekarang jelas, Kongres AS tidak akan menambahkan stimulus fiskal lanjutan untuk resolusi yang berkelanjutan,' ujar pemimpin riset Goldman, Jan Hatzius dalam sebuah laporan.

Berikut perkembangan pasar terkini :

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini