Perkuat Upaya Penanganan Covid-19, Ini Langkah Erick Thohir

Bisnis.com,24 Sep 2020, 13:14 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah terus memperkuat upaya dan melakukan langkah-langkah strategis untuk penanganan dan mengantisipasi meluasnya dampak pandemi.

 “Berbagai langkah strategis hasil koordinasi dengan lintas kementerian lembaga, terutama dengan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah telah dilakukan,” kata Erick, Kamis (24/9/2020).

Langkah strategis tersebut meliputi penambahan kemampuan testing spesimen, menyiapkan dan menambah kesediaan tempat tidur di rumah sakit serta ruang isolasi, meningkatkan standarisasi penanganan kasus dan pasokan obat terapi penyembuhan, hingga percepatan ketersediaan vaksin Covid-19.

Erick mengkalim hingga kini langkah-langkah tersebut menampakkan hasil yang positif. Dia mencontohkan, per Rabu (23/9), pemeriksaan spesimen harian Covid-19 mencapai 38.181, melebihi standar WHO, dan persentase  pasien sembuh mencapai 73 persen.

Adapun, langkah strategis berikutnya adalah meningkatkan tren kesembuhan dan mengantisipasi peningkatan kasus. Erick mengatakan pemerintah memastikan kebutuhan perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan terjaga dan menjaga ketersediaan fasilitas isolasi pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

“Contohnya Wisma Atlet untuk wilayah DKI Jakarta, dan hotel-hotel bintang 2 dan 3 di daerah. Sekaligus hal ini meringankan beban rumah sakit, mengurangi beban tenaga medis supaya tidak kewalahan dan kelelahan. Dan yang juga penting membatasi penyebaran virus dan penularan dari OTG,” tambah Erick.

Selain itu, KPCPEN melakukan koordinasi dengan BUMN holding rumah sakit untuk mendorong standarisasi terapi kesembuhan pasien Covid-19. Hal ini agar dapat terjadi pemerataan standar terapi di seluruh wilayah Indonesia.

“Agar para dokter di wilayah yang jauh dari kota-kota besar bisa mengikuti prosedur medis yang distandarkan dan ada rujukan dalam perawatan pasien, baik yang bergejala ringan, sedang, atau berat. Ini demi peningkatan kesembuhan pasien,” tambah Erick.

Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga memaparkan hal serupa. Menurutnya, sejak awal masa pandemi perusahaan-perusahaan pelat merah telah dikerahkan untuk membantu penanganan dan penanggulangan.

“Kami bantu intervensi bagaimana supaya Covid melambat, di samping itu kami melakukan penambahan kapasistas RS,” tutur Arya dalam acara Ngopi BUMN, Kamis (24/9/2020)

Dia menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan dalam pengelolaan kapasitas RS adalah memisahkan RS rujukan sesuai dengan kondisi pasien Covid-19, misalnya RS yang memiliki kapasitas ICU memadai hanya menjadi rujukan bagi pasien yang mengalami kondisi parah.

Sementara untuk pasien dengan kondisi sedang dirujuk ke RS Darurat, begitu pula dengan pasien OTG dan isolasi mandiri bisa menjalani perawatan di RS Darurat Wisma Atlet atau di lokasi terapi lainnya. 

“Itu cara peningkatan kapasitas RS. Kalau semua ke RS nanti RS akan penuh. Ini di-copy juga di daerah sehingga mereka membuat RS Darurat juga. Jadi Pak Erick intervensi dorong adanya RS Darurat,” papar Arya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini