BTN Beri Pelatihan Pengembang Properti bagi Alumni UI

Bisnis.com,24 Sep 2020, 09:07 WIB
Penulis: M. Richard
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menandatangani Nota Kesepahaman. Kedua pihak akan memberikan pelatihan bagi alumni UI yang sudah berkecimpung sebagai pengembang sektor properti, serta baru akan belajar.

Penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) ini, dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury dan Ketua Umum Iluni UI Andre Rahardian. Penandatanganan MoU diselenggarakan secara virtual lewat aplikasi zoom.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan program ini dapat melahirkan para developer untuk memiliki skill yang baik untuk menjadi pengembang yang sukses dan tentunya memiliki etika kerja dan integritas yang baik.

"Kami juga berharap kegiatan ini bisa terus ditingkatkan, bukan hanya menjadi satu program yang hanya sekali dilakukan. Namun, betul-betul program yang berkelanjutan," ujar Pahala dalam siaran pers BTN, Rabu (23/9/2020).

Sebagai implementasi awal, kedua pihak menggelar kegiatan Ruang Temu Property Developer, yakni pelatihan level dasar untuk alumni yang berniat terjun sebagai pelaku usaha pengembang properti.

Materi yang akan diberikan dalam pelatihan ini antara lain pendalaman aspek hukum developer properti dan tata cara pengurusan perizinan.

Selain itu juga peserta dibekali pengetahuan mengenai aspek permodalan developer, developer skill set dan marketing strategy serta pencarian serta pengurusan lahan.

Menariknya, pelatihan yang akan dilakukan dengan tatap muka secara online melalui aplikasi zoom ini, bersifat terbuka bagi para alumni UI tanpa dipungut biaya. Kuota peserta pelatihan ini terbatas. Adapun pada kelas awal hari ini peserta yang sudah terdaftar mencapai 76 orang.

Program yang berlangsung selama empat hari dari tanggal 23 - 26 September 2020 ini difasilitasi oleh Housing Finance Center (HFC) dari Bank BTN.

Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini, dapat melanjutkan ke kelas intermediate dan advance, yang rencananya akan diadakan selanjutnya.

"Sumber Daya Manusia di sektor properti harus terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, karena itu HFC BTN menggandeng perguruan tinggi di seluruh Indonesia, para alumni untuk memperluas dan memperdalam technical skill menjadi developer dari teori praktek dan pelaksanaan di lapangan hingga bagaimana memasarkan properti itu sendiri," kata Pahala.

Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury/Bisnis

Pahala memaparkan, pelatihan usaha pengembang properti penting karena sektor ini di Indonesia masih memiliki prospek untuk berkembang.

Di antara negara-negara ASEAN misalnya, rasio mortgage atau pembiayaan perumahan terhadap PDB Indonesia relatif masih rendah, yakni di posisi 3 persen atau masih di bawah Filipina yang 3,8 persen. Bahkan tertinggal jauh dari Thailand yang sebesar 22,3 persen dan Malaysia sebesar 38,4 persen.

Kondisi tersebut sejalan dengan masih tingginya backlog perumahan, yang mencapai 11,4 juta orang berdasarkan kepemilikan rumah. Sementara berdasarkan hunian sebesar 7,6 juta orang. Tak mengherankan misalnya, jika pada kuartal II 2020 ketika pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, sektor properti masih tumbuh positif 2,5 persen.

Di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 yang sedang dialami, kata Pahala, sektor properti masih mengalami kondisi yang cukup baik. Pada April dan Mei sektor properti mengalami kontraksi yang luar biasa. Namun, di Juni dan Juli permintaan kebutuhan rumah untuk masyarakat menunjukkan adanya perbaikan.

Sektor perumahan yang menjadi fokus Bank BTN masih menjadi penggerak perekonomian nasional ditengah pandemi Covid-19. Bisnis di sektor perumahan di Indonesia masih memiliki prospek untuk ditingkatkan meskipun masih memiliki beberapa tantangan dan dalam kondisi kriris pandemi Covid 19.

"Hal ini tentunya berkaitan dengan dukungan Pemerintah melalui kebijakan PEN. Pada Maret, pemerintah memberikan insentif di sektor perumahan sebesar Rp 1,3 triliun,” kata Pahala.

Kerja sama antara Bank BTN dengan ILUNI UI juga terbuka untuk program riset di bidang perumahan, konsultasi di bidang perumahan, serta kerja sama lainnya yang menguntungkan dan disepakati kedua belah pihak.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ILUNI UI, Andre Rahardian menyampaikan bahwa Ruang Temu Property Developer ini adalah program dari Millenial Business Center ILUNI UI untuk mempertemukan Alumni yang berkecimpung di bidang developer baik yang sudah dan berniat untuk masuk ke bidang ini dengan Bank BTN yang berkonsentrasi pada pembangunan properti dan perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini