Bisnis.com, JAKARTA - Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan multiguna inklusif berbasis teknologi, memberikan kejutan spesial kepada para pelanggan setianya bertepatan dengan perayaan Bulan Pelanggan yang jatuh setiap bulan September.
Berdiri sejak tahun 2013, Home Credit Indonesia saat ini telah melayani lebih dari 4,6 juta pelanggan, dan memiliki lebih dari 15.000 titik penjualan, berdasarkan data per 30 Juni 2020.
Adapun, Home Credit memberikan hadiah kejutan berupa barang-barang yang memang sedang dibutuhkan atau sudah menjadi impian para pelanggan.
Marketing & Strategy Director Home Credit Indonesia Moin Uddin menuturkan bahwa Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
“Oleh karena itu, sebagai bentuk ucapan terima kasih kami kepada para pelanggan setia, kami ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan mereka dalam memperingati Hari Pelanggan yang jatuh pada bulan September ini,” kata Moin, Kamis (24/09).
Moin menambahkan, selain dapat membantu pelanggan dalam mewujudkan keinginan dan mimpi mereka, pemberian apresiasi ini diharapkan bisa semakin mempererat hubungan antara Home Credit dengan pelanggan.
Salah satu pelanggan setia yang mendapatkan kejutan dari Home Credit adalah Supriatna. Ayah dari dua orang anak yang berprofesi sebagai kurir itu tidak menyangka akan mendapatkan hadiah kejutan dari Home Credit, yakni berupa laptop.
Dia mengatakan saat ini memang memiliki rencana untuk membeli laptop yang akan dia berikan kepada keponakannya yang selama masa pandemi ini mengalami kesulitan untuk sekolah daring.
Namun demikian, dia belum memiliki dana lantaran selama masa pandemi ini, perusahaan tempatnya bekerja melakukan penyesuaian gaji. Dia menceritakan bahwa pada awal masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dia diliburkan dari pekerjannya selama 3 bulan sehingga gaji yang dia terima tidaklah penuh.
Adapun, saat ini dia masih memiliki kontrak di Home Credit berupa produk pembiayaan multiguna FlexiFast. Supriatna sempat khawatir tidak bisa membayar kewajibannya di Home Credit karena pendapatannya sempat berkurang ketika ia diliburkan dari pekerjaanya selama 3 bulan. Namun, dia mencoba untuk mengajukan relaksasi pembayaran dan akhirnya disetujui. Dia mendapatkan libur pembayaran selama 2 bulan dari Home Credit, yakni pada Mei dan Juni 2020.
“Saat ini ketika New Normal, saya sudah kembali bekerja. Kalau saya prinsipnya, ketika ada uangnya maka langsung saya bayarkan kewajiban saya, jadi saya tidak pernah menunda-nunda,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel