Dongkrak Pariwisata, Pemerintah Tebar Diskon Paket Wisata 50 Persen

Bisnis.com,26 Sep 2020, 12:45 WIB
Penulis: Newswire
Pengunjung terlihat di depan museum satwa di kota Batu, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. /Bisnis-Paulus Tandi Bonen

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana menggelontorkan diskon paket wisata sebesar 50 persen untuk warga negara Indonesia (WNI). 

Diskon tersebut merupakan stimulus yang pemberiannya mengacu pada nomor induk kependudukan (NIK).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, anggaran yang direncanakan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga bakal menyasar kepada industri-industri yang tersungkur.

“Indonesia dapat memanfaatkan dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. Tahun ini kita memperoleh dana sebesar Rp895 triliun,” ujar Luhut, dikutip dari Tempo.co, Sabtu (26/9/2020).

Adapun sektor pariwisata akan memperoleh anggaran sebesar Rp1 triliun yang pemanfaatannya termasuk untuk penyediaan diskon paket pelancongan.

Stimulus tersebut akan diberikan saat pemerintah mendustribusikan vaksin pada Desember mendatang. Fokus pariwisata sampai akhir tahun pun dititikberatkan pada kunjungan domestik.

Luhut menjelaskan diskon paket wisata memiliki batas maksimal Rp2,35 juta per NIK. Pemerintah berharap diskon tersebut memberikan efek ganda sebanyak 4,58 kali hingga 5,85 kali atau senilai Rp9,34 triliun sampai Rp11,93 triliun bagi perekonomian.

Ihwal anggaran stimulus, Luhut melanjutkan pemerintah pada 2021 kemungkinan masih akan menganggarkan Rp500 trilliun untuk pemulihan ekonomi nasional.

Meski lebih kecil nilainya ketimbang 2020, ia meyakini anggaran itu tetap bisa dimanfaatkan untuk bantuan-bantuan produktif.

Luhut berharap stimulus ini akan memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Kami berharap pada 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4.5 hingga 5 persen,” ucap Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini