Bisnis.com, JAKARTA — Pada musim gugur atau pada Oktober 2010, Hermès berada dalam situasi sulit. Setelah berdiri sebagai perusahaan keluarga selama 173 tahun, Hermès tinggal selangkah lagi menjadi bagian dari konglomerasi LVMH.
Konglomerasi LVMH yang menaungi berbagai merek barang mewah seperti Dior dan Louis Vuitton bersiap meningkatkan 17 persen kepemilikannya di Hermès. Bos LVMH Bernard Arnault hanya perlu membeli saham tambahan dari beberapa ahli waris keluarga Hermès.
CEO Hermès kala itu, Patrick Thomas, dikabarkan sangat marah dengan rencana Arnault. Saat mendapatkan telepon dari Arnault tentang rencana pengumuman kepemilikan itu, Thomas merespons dengan geram.