Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan bahan bakar minyak yang melempem selama masa pandemi Covid-19 dan juga peralihan tren penggunaan energi fosil ke energi baru dan terbarukan membuat PT Pertamina (Persero) meracik strategi baru.
Pembatasan aktivitas selama masa pandemi berpengaruh signifikan terhadap permintaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Alhasil, stok BBM milik Pertamina tak lagi sehangat dahulu.
Pertamina mencatat bahwa selama masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan penjualan BBM, dimulai dari rerata penjualan harian BBM pada Maret 2020 yang merosot menjadi 84,2 juta kiloliter (kl) dari rerata pada Februari 93,3 juta kl.