Ditopang Saham Perbankan dan Rencana Akuisisi, Bursa Eropa Dibuka Menghijau

Bisnis.com,28 Sep 2020, 15:21 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa dibuka di zona hijau pada perdagangan Senin (28/9/2020), ditopang oleh meroketnya saham perbankan dan sejumlah pengumuman merger dan akuisisi.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menguat 1,6 persen pada pembukaan perdagangan. Sementara indeks berjangka S&P 500 naik 0,7 persen hingga pukul 08.17 waktu London, Inggris.

Adapun indeks MSCI Asia Pacific bergerak naik 1 persen dan MSCI Emerging Market tumbuh 0,8 persen.

Laju bursa Eropa salah satunya ditopang oleh kenaikan saham HSBC Holdings Plc sebanyak 11 persen setelah pemegang saham mayoritas menambah kepemilikan saham emiten perbankan tersebut.

Sementara itu, saham ArcelorMittal SA menguat setelah Cleveland-Cliffs Inc. sepakat untuk membeli hak operasi perusahaan itu di Amerika Serikat. Saham perusahaan perjalanan dan hiburan juga mengalami penguatan setelah Diageo Plc memperkirakan pemulihan ekonomi akan membaik setelah pembukaan restoran-restoran dan bar. 

Pasar global untuk pertama kalinya akan mencatatkan penurunan sejak Maret 2020 lalu ditengah prospek perlambatan pemulihan ekonomi seiring dengan lonjakan kasus positif virus corona dan terhambatnya paket stimulus fiskal.

Meski demikian, rilis data ekonomi selama sepekan kemarin menunjukkan pendapatan sektor industri di China pada Agustus  kembali meningkat dalam empat bulan berturut-turut.

“Data ini mendukung sentimen pemulihan ekonomi China,” ujar Stephen Innes, Global Markets Strategist AxiCorp.

Di sisi lain, tensi hubungan China dan AS kian memanas setelah sanksi untuk aplikasi TikTok yang diberikan oleh Presiden AS Donald Trump ditolak oleh hakim pengadilan federal. Hal ini menghambat usaha pemerintah AS dalam menekan aplikasi asal China ini karena alasan keamanan nasional.

Adapun saham perusahaan produsen chip asal China, Semiconductor Manufacturing International Corp., mencatatkan level terendah dalam empat bulan di bursa Hong Kong setelah larangan ekspor yang diberlakukan AS.

Sementara itu, Partai Demokrat dan Republikan diburu waktu untuk menyelesaikan undang-undang paket stimulus AS sebelum pemilihan presiden pada 3 November mendatang. Pada Agustus lalu, pembicaraan ini terhenti karena tidak tercapainya kesepakatan antara kedua pihak.

Investor juga tengah mencerna kabar yang diberitakan oleh New York Times bahwa Presiden AS Donald Trump hanya membayar pajak penghasilan sebanyak US$750 pada 2016 dan 2017. Adapun Trump telah membantah kabar ini dan menyatakan hal tersebut adalah berita palsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini