Awas, Penyintas Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi Lagi

Bisnis.com,29 Sep 2020, 22:09 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Situasi pendaftaran untuk tes usap massal para pedagang ikan hias di lokasi binaan UMKM JP 23 Kecamatan Sawah Besar, Rabu (22/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Penyintas Covid-19 masih bisa terinfeksi Virus Corona lagi atau infeksi berulang.

Dokter Heri Munajib dari Perhimpunan Dokter Nadhlatul Ulama (PDNU) mengatakan sudah ada beberapa bukti di Indonesia bahwa beberapa pasien terinfeksi sampai dua kali.

“Terbukti ada teman saya ya dia kena lagi dan akhirnya isolasi lagi. Gejala pertamanya ringan kemudian sembuh, dan ketika ter-reinfeksi gejalanya memberat, tapi sekarang sudah membaik. Jadi tetap risiko reinfeksi itu ada,” kata dia pada diskusi publik beberapa waktu lalu.

Penasihat Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Diah Saminarsih juga mengatakan bahwa berdasarkan pedoman WHO, terbuka kemungkinan untuk terjadinya reinfeksi Virus Corona SARS-CoV-2. 

Namun, menurut Akmal Taher, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), definisi reinfeksi masih abu-abu.

“Masih agak alot juga menentukan kapan dibilang reinfeks. Ada yang bilang itu bukan reinfeksi. Bisa jadi yang tes terakhir itu false negative, dan dipulangkan. Tapi, belum tahu berapa banyak, dan barangkali sampai sekarang belum cukup datanya untuk menyatakan seberapa banyak. Itu perlu penelitian lanjutan,” kata dia.

Doktor Ines Atmosukarto, peneliti sekaligus Chief Executive Officer dan Chief Scientific Officer Lipotek, menjelaskan bahwa reinfeksi terjadi pada saat seseorang terkena virus yang pertama dan sudah disekuens.

Kemudian, ketika terjangkit kedua kalinya disekuens kembali ternyata virusnya berbeda.

“Kemarins aya lihat ada 15 laporan resmi dinyatakan bahwa reinfeksi karena pada saat dia terkena yang pertama sudah disekuens dan ketika terjangkit kedua disekuens kembali ternyata virusnya berbeda. Itu yang menjadi rujukan reinfeksi,” jelasnya.

Ines menambahkan, 15 laporan tersebut, delapan berasal dari India dan beberapa lainnya dari Hong Kong.

“Menarik, yang dilaporkan reinfeksi banyak laki-laki. Masih perlu dipelajari dari sistem imunitasnya. Itu yang belum bisa di-establish di guideline WHO, berapa lama orang tidak mungkin reinfeksi setelah sembuh,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini