Nah! Masih Ada 8 Kontrak Gas di Atas US$6/MMBtu, Ini Perinciannya?

Bisnis.com,29 Sep 2020, 16:05 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Ilustrasi: Pekerja sedang melaku tugas rutin memeriksa pipa gas./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pupuk Indonesia Holding Company atau PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebut masih terdapat delapan kontrak perjanjian jual beli gas yang masih di atas level US$6/MMBtu sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 40/2016.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menjelaskan bahwa secara umum masih perseroan telah mendapatkan harga gas untuk industri tertentu pada level US$6 per MMBtu (million British thermal units) dari total volume gas Pupuk Indonesia Grup sebesar 838 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Delapan kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) tersebut antara lain PT Pupuk Iskandar Muda dengan Pertagas Niaga dalam kontrak jual beli gas 54 MMscfd dengan harga US$6,61/MMBtu, harga itu dengan perincian harga hulu US$6,56/MMBtu ditambah tarif toll fee US$0,05 per MMscf.

Kontrak PJBG lainnya adalah PT Pupuk Sriwijaya Palembang dengan Tropic Energi Pandan dengan total volume 10 MMscfd pada harga US$6,04/MMBtu, harga itu melalui perhitungan harga gas hulu US$5,57/MMBtu ditambah tarif toll fee US$0,48/MMscf.

PT Pupuk Petrokimia Gresik masih memiliki lima kontrak PJBG yang di atas US$6/MMBtu yakni antara Kangenan Energi Indonesia Blok TSB dengan volume 78 MMscfd pada level US$6,05 per MMBtu melalui perhitungan harga hulu US$5,50/MMBtu ditambah tarif toll fee US$0,55/MMscf.

Selanjutnya, PJBG antara Husky CNOOC Madura Ltd. Blok BD dengan total volume 30 MMscfd pada harga US$6,77/MMBtu melalui perhitungan harga gas hulu US$6/MMBtu ditambah tarif toll fee US$0,77/MMscf.

PJBG antara Kangean Energi Indonesia Blok Pagerungan dengan volume 6 MMscfd pada harga US$6,05/MMBtu melalui perhitungan harga hulu US$0,55/MMBtu ditambah tarif toll fee US$0,55/MMsf.

Dua kontrak PJBG lainnya adalah Husky CNOOC Madura Ltd. Blok MDA-MBH dengan total volume 80 MMscfd pada harga US$6,40/MMBtu yang baru akan mengalir pada 2020, sedangkan PJBG antara Husky CNOOC Madura Ltd. Blok MAC dengan total volume 15 MMscfd pada harga US$6,05/MMBtu melalui perhitungan harga gas hulu US$5/MMBtu dan tarif toll fee US$0,55/MMscf.

Terakhir, PJBG antara PT Pupuk Kalimantan Timur dan Mubadala (PKT-5) dengan total volume 85 MMscfd pada harga US$6,02/MMBtu. Harga itu dibentuk dari harga gas hulu US$5,90/MMBtu dan tarif toll fee US$0,12 MMscf.

"Secara umum, harga gas rata-rata sudah di bawah US$6 per MMBtu. Namun, masih ada di atas US$6 karena toll fee yang masih tinggi. Bahwa di pupuk kan ada lima perusahaan, Pupuk Kujang semuanya sudah ada semua di bawah US$6," kata Bakir dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Selasa (29/9/2020).

Dia mengatakan bahwa penurunan harga gas industri menjadi US$6/MMBtu menghasilkan penghematan subsidi dan multipiler efek yaitu kenaikan terhadap pejak penghasilan badan dan dividen dari Pupuk Indonesia dan juga tambahan keuntungan dari pemerintah.

Selain itu, penurunan harga gas dapat meningkatkan tingkat persaingan menjadi meningkat dari produk yang dihasilkan sehingga dapat bersaing dengan produk impor yang nantinya berdampak mengurangi defisit neraca perdagangan dan dapat bersaing di pasar ekspor.

"[Implementasi harga gas khusus] penghematan subsidi bisa jadi Rp1,4 triliun," ujar Bakir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini