"Perairan" di Mars Ditemukan, Potensi Dihuni Manusia Makin Besar?

Bisnis.com,30 Sep 2020, 18:47 WIB
Penulis: Fransisco Primus Hernata
Terra Meridiani di Planet Mars terlihat dalam gambar NASA/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Express Mars, pesawat ruang angkasa yang menjelajahi Mars telah menemukan tanda-tanda air yang berada jauh di bawah kutub selatan Planet Merah tersebut.

Penemuan itu, meningkatkan harapan potensi kehidupan akan ditemukan di Mars. 

Badan Antariksa Eropa (European Space Agency) mengumumkan penemuan tiga kolam air dengan kedalaman 1,5 km di bawah wilayah kutub selatan itu. Penemuan ini dipublikasikan minggu ini di jurnal Nature Astronomy.

Kolam tersebut ditemukan oleh pesawat luar angkasa Mars Express, yang mungkin telah menemukan reservoir serupa pada tahun 2018.

"Kami mengidentifikasi badan air yang sama, tetapi kami juga menemukan tiga badan air lain di sekitar yang utama. Ini adalah sistem yang kompleks." Elena Pettinelli dari University of Rome, yang ikut menulis penelitian tersebut, mengatakan seperti dilansir dari Express.

Kolam terbesar yang baru ditemukan diperkirakan berukuran 12,4 kali 18,6 mil (20 kali 30 km). Kolam air tersebut dikelilingi oleh beberapa kolam kecil dan diyakini sangat asin. Tingkat salinitas yang tinggi akan memungkinkan air tetap cair bahkan pada suhu yang sangat rendah.

Sayangnya, ada juga kemungkinan kolam Mars ini terlalu asin untuk kehidupan berkembang.

Penemuan Mars Express 2018 didasarkan pada hasil 29 pemindaian radar yang dilakukan antara 2012 dan 2015. Sejak saat itu, para ilmuwan memperluas cakupan penelitian mereka, dengan mempertimbangkan 134 pemindaian yang dilakukan antara 2012 dan 2019.

Pemindaian dibuat menggunakan probe Mars Advanced Radar for Subsurface and Ionosphere Sounding (MARSIS). Wahana itu mengirimkan gelombang radio yang memantul dari berbagai lapisan planet. Dari gelombang itu, para ilmuwan dapat mengidentifikasi bahan yang berbeda seperti batu, es, dan air.

Para ilmuwan menemukan sejumlah lapisan yang sangat reflektif, yang mereka yakini sebagai air yang terperangkap di bawah tanah. Tetapi interpretasi ini telah ditentang oleh beberapa ilmuwan yang tidak yakin air asin dapat bertahan jauh di bawah permukaan.

"Jika materi itu berada di bawah permukaan, saya pikir itu lebih mungkin semacam lumpur." Ujar Mike Sori, seorang ahli geofisika planet dari Universitas Purdue.

Pernyataan itu diamini oleh Jack Holt, seorang ilmuwan planet di Universitas Arizona yang mengatakan tidak ada pendukung keberadaan air di sana, bahkan di bawah lapisan es.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini
'