Bukopin Syariah Diincar Investor Singapura dan Dubai

Bisnis.com,30 Sep 2020, 09:26 WIB
Penulis: Hendri Tri Widi Asworo
Nasabah bertransaksi di kantor Bank Bukopin Syariah Jakarta, Rabu (29/1). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Calon investor asal Singapura dan Dubai diketahui tengah mengincar PT Bank Bukopin Syariah, anak usaha PT Bank Bukopin Tbk., untuk menjadi pemodal utama bank tersebut.

Menurut sumber Bisnis yang mengetahui rencana tersebut, dua investor asal dua negara tersebut beberapa kali melakukan penjajakan untuk mengakuisisi Bukopin Syariah.

"Ada dari Dubai dan Singapura yang berminat. Tapi masih menunggu keputusan pemegang saham induk (Kookmin Bank)," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (29/9/2020).

Seperti diketahui, awal bulan ini secara penuh Kookmin Bank asal Korea Selatan menjadi pemegang saham pengendali Bukopin dengan kepemilikan 67 persen. Hal itu setelah Kookmin melakukan private placement pada bank berkode saham BBKP.

Sebelum Bukopin diakuisisi Kookmin, beberapa kali Bukopin Syariah melakukan pendekatan kepada investor untuk penambahan modal. Namun, rencana tersebut belum ada titik temu sampai saat ini.

Sejumlah kandidat dari luar negeri sebelumnya adalah Islamic Development Bank, Affin Bank Berhard Malaysia dan bank asal Bahrain serta Qatar disebut-sebut sudah menunjukkan ketertarikan untuk masuk sebagai calon investor.

Saat diminta konfirmasi Bisnis, Dirut Bukopin Rivan A Purwantono menyampaikan bahwa saat ini masih disiapkan skema untuk penambahan modal Bukopin Syariah. Namun, menurutnya, opsi investor baru belum dibahas.

"Masih dibahas opsinya (penambahan modal Bukopin Syariah). Tapi, belum bahas tentang investor," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (29/9/2020).

Bank Bukopin Syariah saat ini termasuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I dengan modal inti di bawah Rp1 triliun atau sekitar Rp883 miliar.

Tahun lalu, laba yang dibukukan Bukopin Syariah cukup mini, yakni Rp1,7 miliar. Laba itu dipakai untuk penambahan modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini