Live: Harga Emas Hari Ini, 1 Oktober 2020

Bisnis.com,01 Okt 2020, 15:17 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas bergerak antiklimaks setelah hanya mentok di level US$1.800 per troy ounce pada perdagangan kemarin. Investor dinilai hati-hati dalam menyikapi hasil debat perdana calon presiden Amerika Serikat.

Alih-alih memberikan harapan, debat capres AS yang sarat dengan tudingan malah membuat investor beralih ke mata uang dolar sebagai pegangan. Hasil debat juga meningkatkan kekhawatiran atas rancangan undang-undang terkait stimulus fiskal.

Berdasarkan data Bloomberg, pad apukul 07.12 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,10 persen ke posisi US$1.887,63 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex turun 0,15 persen ke level US$1.892,60 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,05 persen ke level 93,8380.

Kenaikan harga terjaga hingga pukul 10.24 WIB. harga emas di pasar spot naik 0,34 persen ke posisi US$1.982,17 per troy ounce. Begitu juga dengan harga emas berjangka Comex naik 0,05 persen ke level US$1.896,4 per troy ounce. Indeks dolar juga masih loyo, turun 0,20 persen ke level 93,6970.

Sementara itu, debat antara kandidat petahana Donald Trump dan kandidat penantang Joe Biden kemarin berlangsung gaduh. Mereka terlibat dalam perdebatan rasial dan kasar. Tidak ada jabat tangan saat keduanya memasuki panggung.

"Maukah kamu tutup mulut, Bung? Ini sangat tidak rahasia," kata Biden yang kesal setelah interupsi berulang oleh Trump selama segmen pertama debat di Gedung Mahkamah Agung.

Biden kemudian menyebut Trump sebagai "badut," seorang "rasis," dan" anak anjing Putin" mengacu pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas dipengaruhi sikap hati-hati pasar saat debat pertama calon presiden AS hari ini, Laporan ADP Non-farm malam nanti, dan non-Farm Payroll AS di hari Jumat esok.

Laporan ADP non farm adalah data ketenagakerjaan yang mengukur perubahan pekerjaan di sektor swasta non pertanian berdasarkan survei 400.000 ribu perusahaan.

"Jika turun ke bawah $1887, harga emas berpotensi jual menguji kisaran $1866 - $1877," tulis tim analis Monex dalam laporannya.

"Sepertinya setelah debat tadi malam, perselisihan mungkin telah terbentuk lagi antara kedua pihak dan kemungkinan untuk segala jenis stimulus mungkin telah berkurang," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, seperti dikutip dari Antara.

15:15 wib
Pukul 15.13 WIB : Emas Spot Masih Unjuk Gigi

Harga emas spot masih menguat 0,59 persen ke level US$1.897 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex naik 0,33 persen ke level uS$1.901,80 per troy ounce. Harga emas menguat di saat indeks dolar AS turun 0,22 persen ke posisi 93,6750

13:55 wib
Pukul 13.41 WIB : Emas Comex Kembali ke Level US$1.900

Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 naik 0,39 persen ke level US$1.902,9 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,22 persen ke level 03,6750

11:46 wib
Pukul 11.38 WIB : Emas Bertahan di US$1.890-an

Harga emas spot maupun Comex masih bertahan di level US$1.890-an per troy ounce. Harga emas masing-masing naik 0,40 persen dan 0,10 persen.

10:26 wib
Pukul 10.24 WIB : Asyik! Emas Menguat Lagi

Harga emas di pasar spot naik 0,34 persen ke posisi US$1.982,17 per troy ounce. Begitu juga dengan harga emas berjangka Comex naik 0,05 persen ke level US$1.896,4 per troy ounce. Indeks dolar juga masih loyo, turun 0,20 persen ke level 93,6970.

07:20 wib
Pukul 07.12 WIB : Emas Spot Naik Tipis

Harga emas di pasar spot naik 0,10 persen ke posisi US$1.887,63 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex turun 0,15 persen ke level US$1.892,60 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,05 persen ke level 93,8380

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini