KA Trans Sulawesi, Fase Pangkep-Maros 59,6 Km Tuntas Agustus 2021

Bisnis.com,01 Okt 2020, 15:37 WIB
Penulis: Wahyu Susanto
Proyek Kereta Api Sulsel/Istimewa

Bisnis.com, MAKASSAR - Konstruksi fisik Jalur Kereta Api Trans Sulawesi Lintas Makassar-Parepare untuk fase Pangkep-Maros dilaksanakan simultan dengan pengerjaan stasiun pada sejumlah titik yang dilintasi.

Untuk fase Pangkep-Maros yang memiliki panjang 59,6 kilometer itu diproyeksikan rampung 2021 mendatang dengan perencanaan 7 stasiun persinggahan.

Adapun stasiun itu yakni diantaranya Mandai, Maros, Rammang-rammang, Pangkajene, Labakkang, Ma’rang, dan Mandalle. Untuk saat ini, secara simbolis telah dilakukan pengecoran tiang pancang di Stasiun Mandalle dengan konstruksi fisik mencapai 24%.

Project Manager PT Bumi Karsa, kontraktor pelaksana proyek KA fase Pangkep-Maros, Ahmad Rani mengatakan pengerjaan fisik seluruh stasiun dilakukan secara simultan meski memprioritaskan pada titik yang memungkinkan terkhusus Mandalle.

"Proyek pembangunan rel beserta tujuh stasiun tersebut sebenarnya ditargetkan rampung pada Desember 2020. Namun karena adanya masalah pembebasan lahan dari Desember 2019 sampai Mei 2020 sehingga proyek jadi molor. Beruntung, pihaknya diberi kelonggaran dengan penambahan waktu pengerjaan sampai 2021 mendatang," tuturnya, Kamis (1/10/2020).

Dia menguraikan, estimasi rampung fase yang dikerjakan Bumi Karsa ini pada Agustus 2021 mendatang.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Jumardi berharap proyek pengerjaan di tujuh stasiun itu bisa selesai tepat waktu. Bahkan ia menegaskan perampungan bisa selesai sebelum batas yang ditetapkan utamanya di Stasiun Mandalle.

"Secepat-cepatnya yah kalau bisa. Tapi kalau saya lihat ini [Stasiun Mandalle] bisa rampung Maret 2021. Karena stasiun ini paling besar dari enam yang saat ini dibangun," jelas Jumardin.

Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi Lintas Makassar-Parepare dimulai sejak 2015. Artinya pengerjaan sudah dilakukan selama lima tahun. Pembangunan dimulai di Kabupaten Barru dan telah diselesaikan sepanjang 47 km jalur kereta. Dari total 47 km jalur rel kereta tersebut, ada sebanyak lima stasiun salah satunya ditempatkan di Kecamatan Tanete Rilau.

Jumardin meyakini proyek ini tidak lagi molor dan akan rampung pada tahun 2021 sekaligus beroperasi pada tahun yang sama. Jumardi menambahkanlnya tak hanya sebagai penopang arus logistik barang dan mobilisasi orang, proyek kereta api ini akan menjadi daya tarik pariwisata dengan pemandangan indah yang disuguhkan di sepanjang jalur lintasannya.

"Karena pemandangannya di sini sangat bagus. Ada pegunungan dan lahan persawahan. Dibandingkan di Jawa, di sini [Barru] lebih bagus pemandangannya karena stasiun berada di tengah sawah. Mungkin 30 tahun ke depan lokasi ini akan menjadi perkotaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini