Saham Farmasi Kompak Melaju Kencang, Dapat 'Vitamin' dari Kabar Vaksin

Bisnis.com,01 Okt 2020, 10:07 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo dan Rivki Maulana
Satu botol obat Remdesivir terletak selama konferensi pers tentang penelitian Remdesivir pada pasien di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman,8 April 2020./ Ulrich Perrey-AFP-Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham emiten farmasi kompak menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (1/10/2020). Penguatan saham farmasi bersamaan dengan kabar positif terkait perkembangan vaksin virus corona.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sebanyak 8 saham farmasi menguat berjamaah hingga pukul 09.49 WIB. Saham PT Kalbe Farma Tbk. menjadi saham yang paling sering diperdagangkan.

Saham berkode KLBF naik 4,19 persen ke posisi 1.615. Volume transaksi mencapai 51 juta lembar dengan nilai transaksi sebanyak Rp84 miliar.

Selain Kalbe, saham farmasi yang melejit adalah trip perusahaan pelat merah, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, dan PT Phapros Tbk. Selengkapnya delapan emiten farmasi yang menguat di awal perdagangan hari ini adalah :

Kenaikan Harga Saham 8 Emiten Farmasi, 1 Oktober 2020 per Pukul 09.49 WIB
Kode SahamHargaPerubahan
SIDO7500,67%
SDPC1088,00%
PYFA8504,29%
MERK2.9501,37%
KLBF1.6154,19%
PEHA1.4055,24%
KAEF3.0505,54%
INAF3.050190

Hari ini, Kalbe Farma akan mengumumkan kerja sama  pemasaran dan distribusi obat dengan PT Amarox Pharma Global, anak usaha perusahaan farmasi asal India, Hetero.

Hetero merupakan produsen obat anti retroviral terbesar di dunia untuk pengobatan HIV/AIDS. Perusahaan tersebut juga memproduksi Remdesivir, obat yang biasa digunakan untuk menangani pasien wabah Ebola. 

Jenama produk remdesivir buatan Hetero adalah Covifor. Obat ini adalah  adalah merek remdesivir generik pertama yang digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 dalam kategori orang dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena gejala  parah.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan kerja sama dengan Hetero akan menjadi sentimen positif bagi KLBF. 

“Kami yakin perkembangan ini akan membantu Indonesia dalam melawan Covid-19 sekaligus membawa sentimen positif bagi kinerja KLBF. Namun, kami belum memperhitungkan kerja sama baru ini karena masih menunggu informasi lebih detail dari KLBF,” paparnya dalam laporan yang dikutip Bisnis, Kamis (1/10/2020).

Kemarin, Presiden Joko Widodo mengaku optimis vaksin Covid-19 siap disuntikkan pada akhir tahun 2020 atau awal 2021. Jokowi menyampaikan hal itu saat membagikan bantuan modal kerja.

"Seperti yang saya sampaikan vaksin bisa segera disuntikkan. Insya Allah Desember atau Januari," ujar Jokowi  sebagaimana dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (30/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini