Melihat Aksi Right Issue dan Reverse Stock Bank Banten

Bisnis.com,01 Okt 2020, 10:30 WIB
Penulis: Media Digital
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. memproyeksikan sejumlah perbaikan kinerja pasca melakukan right issue dan reserve stock yang dilakukan untuk menambah modal perseroan.

Dalam publikasi yang disampaikan, perusahaan dengan kode emiten BEKS itu memproyeksikan perolehan laba sebesar Rp58,65 juta pada 2021 jika aksi korporasinya dapat dilakukan dengan mulus. Perolehan laba itu pun ditaksir akan meningkat menjadi Rp689,12 juta pada 2024.

Tidak hanya mencapai peningkatan laba, BEKS juga memproyeksikan akan meraih peningkatan total ekuitas menjadi Rp3,55 triliun pada 2021, dan terus meningkat menjadi Rp6,82 triliun pada 2024.

Adapun untuk harga saham, Reverse stock dan right issue yang dilakukan perusahaan akan membuat harga saham meningkat dari Rp50 menjadi Rp500. Proporsional kepemilikan saham juga otomatis akan berubah sesuai dengan rasio 10 : 1.

Misalnya, investor A memiliki saham BEKS dengan jumlah 100 lembar, maka jumlah kepemilikan lembar saham yang dimiliki setelah reverse stock adalah 10 lembar. Akan tetapi, nilai absolute yang dimiliki investor tidak berubah yaitu Rp5.000 sebelum (Rp50 x 100 lembar) dan sesudah reverse stock (Rp500 x 100 lembar).

“Dampak pasca-reverse stock bervariasi dimana secara empiris akan mengalami penurunan wajar mengikuti mekanisme pasar, tetapi juga berpeluang mengalami peningkatan tergantung pada positifnya aksi korporasi yang akan dilakukan setelah reverse stock,” isi keterangan BEKS.

BEKS berharap pelaksanaan reverse stock dapat memenuhi persyaratan peraturan perdagangan saham di BEI dan menjadi satu rangkaian aksi korporasi dengan PUT VI. Selain itu, aksi korporasi itu juga merupakan langkah yang harus dilakukan sebagai enabler proses penguatan struktur keuangan perseroan.

BEKS juga optimistis dan reserve stock dapat memperbaiki kinerja perusahaan, karena hasil studi terhadap 36 perusahaan yang telah melakukannya pada 2000–2020, menunjukkan peningkatan kinerja saham hingga 35,45% pada tahun ketiga, dan tumbuh 55,05% setelah 5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Media Digital
Terkini