Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan modal usaha pelat merah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mengebut penyaluran pinjaman di semua lini bisnisnya.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan pihaknya mendorong penyaluran kredit untuk pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama bagi nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang menjadi prioritas, karena perekonomian keluarganya yang terdampak pandemi Covid-19.
Arief menggambarkan bahwa nasabah PNM yang notabene ibu-ibu pemilik usaha kecil, kebanyakan memiliki suami yang bekerja di sektor informal. Walhasil, usaha kecil pun menjadi tumpuan perekonomian keluarga di tengah pandemi.
"Inilah kenapa kita tambah kantor cabang Mekaar sampai 153 kantor selama bulan September. Sehingga jumlah nasabah Mekaar sudah 6,8 juta dengan penyaluran di atas Rp15 triliun," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (2/10/2020).
Berdasarkan data keterbukaan informasi Lembaga Keuangan Khusus yang diungkap Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seluruh portofolio penyaluran PNM mulai naik secara bulanan sejak Juli 2020 di angka Rp16,63 triliun dan kembali digenjot pada Agustus 2020 mencapai Rp17,37 triliun.
Komposisi portofolionya untuk program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp23,43 triliun, program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) Rp11,3 triliun.
Disusul pembiayaan ke Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan LKM Syariah Rp12,79 triliun, dan pembiayaan Modal Usaha Kecil-Menengah Rp6,6 triliun. Seluruh lini bisnis ini tercatat mengalami kenaikan jumlah dari bulan sebelumnya.
Sekadar informasi, sebelumnya portofolio pinjaman PNM sejak pandemi Covid-19, terus merosot tepatnya pada Maret 2020 di angka Rp17,96 triliun, menjadi Rp17,09 triliun (April 2020), Rp16,73 triliun (Mei 2020), dan Rp16,19 triliun (Juni 2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel