Januari-Agustus, Penjualan Kendaraan Indonesia Paling Tertekan di Asean

Bisnis.com,03 Okt 2020, 11:19 WIB
Penulis: Thomas Mola
GIIAS 2020 The Series akan menjadi ajang yang paling tepat untuk bersama membangkitkan industri otomotif Indonesia. /GIIAS

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan kendaraan nasional menjadi yang paling di regional Asean. Sepanjang Januari-Agustus 2020 penjualan kendaraan Indonesia anjlok hingga 51,1 persen dibandingkan periode yang sama 2019.

Data yang dirilis Asean Automotive Federation (AAF) menyebutkan sepanjang 8 bulan pertama 2020 total penjualan kendaraan di Asean sebanyak 1,39 juta unit, turun 38,4 persen ketimbang periode yang sama 2019 (yoy).

Indonesia menjadi negara yang paling dalam penurunannya. Pasalnya, penjualan kendaraan di Nusantara hanya sebanyak 323.507 unit pada 8 bulan pertama 2020. Padahal pada Januari-Agustus 2019, industri otomotif nasional masih mampu memasarkan sebanyak 661.919 unit.

Anjloknya pasar domestik hingga 51,1 persen, menjadikan pasar otomotif Indonesia paling terteken dibandingkan negara Asean lainnya. Thailand misalnya, sebagai negara produsen kendaraan di Asean lainnya, masih mampu memasarkan sebanyak 456.858 unit, turun 33,4 persen (yoy).

Negara Asean lainnya yang penjualan kendaraan ikut tertekan ialah Filipina. Sepanjang 8 bulan pertama 2020, penjualan kendaraan di Filipina tercatat sebanyak 123.489 unit, anjlok 47,6 persen. Hal serupa juga terjadi di Singapura yang hanya memasarkan sebanyak 33.467 unit, turun 47,8 persen.

Penurunan penjualan kendaraan juga terjadi di Malaysia dan Vietnam. Penjualan di kedua negara ini tercatat masing-masing sebanyak 285.045 unit dan 151.903 unit. Capaian penjualan itu membuat penjualan kendaraan di Malaysia dan Vietnam masing-masing anjlok 28,4 persen dan 25 persen (yoy).

Brunei Darussalam menjadi satu-satunya negara Asean yang mencatatkan peningkan penjualan tetapi secara volume unit sangat kecil. Penjualan kendaraan di Brunei sepanjang Januari-Agustus 2020 terdata sebanyak 8.670 unit, naik 9,3 persen (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini