Kemarau, Petani di Cirebon Pilih Tanam Mentimun

Bisnis.com,04 Okt 2020, 15:35 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Petani di Desa Palir, Kecamatan Tengah, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan alih tanam dari tanaman padi ke mentimun pada musim ketiga tanam padi./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Petani di Desa Palir, Kecamatan Tengah, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan alih tanam dari tanaman padi ke mentimun pada musim ketiga tanam padi atau kemarau.

Para petani menyebutkan, tanaman mentimun tidak membutuhkan air lebih banyak dibandingkan padi. Selain itu, alih tanam pun dilakukan agar lahan tetap produktif di musim kemarau.

Nining (45), petani di Desa Palir, mengatakan, tanaman mentimun dalam kurun waktu 70 hingga 80 hari. Sedangkan untuk tanaman padi, bisa dipanen dalam waktu paling cepat 100 hari.

"Alih tanam sudah dilakukan lima tahun terakhir ini, karena kalau padi sudah tidak mungkin di musim, risiko rugi dan gagal panennya lebih besar," kata Nining, Minggu (4/10/2020).

Nining mengatakan, selain kemarau, para petani pun kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah. Sehingga untuk perawatan, petani menggunakan pupuk kandang yang didapatkan dari para pengepul.

"Kalau tahun lalu, kesulitannya karena kemarau, sekarang ditambah susah pupuk," katanya.

Petani lainnya, Rahmat (50), mengatakan, para petani yang melakukan alih tanam, biasanya akan kembali menanam padi pada musim tanam pertama, yakni antara bulan Januari sampai Februari.

Hal tersebut dilakukan, karena masa Januari hingga Februari merupakan musim penghujan, sehingga pasokan air terpenuhi dan wilayah Desa Palir sampai saat ini masih terbebas ancaman banjir.

"Dalam satu tahun kan ada tiga masa tanam, petani di sini cuma bisa dua kali masa tanam, sisanya tanam tanaman lain, kaya mentimun, kaya kacang panjang atau jagung," katanya.

Kelangkaan pupuk terjadi di Kabupaten Cirebon beberapa waktu terakhir ini. Hal tersebut terjadi lantaran adanya pengurangan suplai dari pemerintah pusat.

Di wilayah Kabupaten Cirebon, stok pupuk untuk petani sebanyak hanya sebanyak 23.000 ton. Angka itu masih kurang 42.000 ton untuk lahan pertanian di kabupaten tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini