Otoritas Bursa Singapura Pangkas Kerja Sama dengan MSCI Lebih Awal

Bisnis.com,05 Okt 2020, 15:27 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Bursa Singapura SGX (Singapore Stock Exchange). Reuters/Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas bursa Singapura, Singapore Exchange Ltd atau SGX, mulai mengurangi porsi kerja sama dengan MSCI Inc. lebih awal dari perkiraan seiring dengan upaya untuk menekan ketidakpastian.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (5/10/2020), perwakilan dari Singapore Exchange Ltd Michael Syn mengatakan, perubahan ini akan memindahkan kontrak-kontrak berjangka yang ada pada indeks MSCI Taiwan ke kontrak FTSE pada 30 Oktober mendatang.

Sementara itu, produk-produk dari MSCI sebelumnya akan dihentikan perdagangannya pada masa masa berakhirnya kerjasama dengan MSCI pada Februari mendatang.

Kebijakan ini dilakukan otoritas Singapura menyusul keputusan MSCI yang akan memindahkan lisensi  indeks untuk sejumlah produk derivatif dari Singapura ke Hong Kong pada Mei lalu. Pada Februari mendatang, kerja sama antara kedua pihak hanya terbatas pada produk yang berdasarkan pada indeks MSCI Singapura.

Keputusan delisting yang lebih cepat ini dilakukan guna menghindari kemungkinan adanya masalah operasional setelah pemindahan dan memastikan perdagangan dapat berjalan lancar sebelum pemilihan presiden AS dimulai. Sebelumnya, kebijakan delisting produk-produk non MSCI Singapura diperkirakan akan berdampak pada penerimaan bersih sekitar 10 persen hingga 15 persen.

“Ada faktor ketidakpastian pada pasar untuk perdagangan di bulan November karena berjalannya pemilu AS,” ujar Syn.

Sebelumnya, SGX juga telah menyepakati kerja sama dengan FTSE Russell untuk memperkenalkan sejumlah produk baru dan sejumlah kolaborasi yang mencakup beberapa jenis aset.

Otoritas Singapura telah merilis kontrak untuk indeks berjangka SGX FTSE Taiwan pada Juli lalu dan total turnover transaksinya telah mencapai US$1,5 miliar pada pekan pertama penawaran. Syn menambahkan, ini adalah pertama kalinya pihak bursa memindahkan minat pasar untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Syn melanjutkan, pada 2020, kontrak berjangka di Taiwan mencakup lebih dari 50 persen volume perdagangan pada produk derivatif MSCI, dan sekitar 12 persen dari keseluruhan volume ekuitas derivatif.

Adapun, konsumen dari AS menjadi kunci dalam pasar Taiwan dengan jumlah transaksi sebesar 26 persen dari keseluruhan transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini