Ditopang Sederet Sentimen Positif, Wall Street Rebound

Bisnis.com,06 Okt 2020, 05:15 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat mencetak rebound ke level tertinggi dalam empat pekan setelah Presiden AS Donald Trump dipastikan meninggal rumah sakit pascaperawatan akibat terinfeksi virus corona. Wall Street juga terkerek karena perkembangan stimulus fiskal untuk pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam menemui titik terang.

Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite kompak menguat pada perdagangan Senin (5/10/2020). Indeks S&P naik 1,80 persen, disusul Dow Jones dan Nasdaq masing-masing 1,68 persen dan 2,32 persen.

Saham Regeneron Pharmaceuticals Inc menguat setelah Trump mendapat perawatan antibodi eksperimental yang dibuat oleh perusahaan tersebut. 

Saham energi, perawatan kesehatan, dan teknologi adalah saham yang mencetak kenaikan terbesar di indeks S&P 500 sehingga mendorong indeks mencetak penguatan terbesar dalam empat minggu.

Direktur strategi portofolio di EP Wealth Advisors Adam Phillips mengatakan investor cenderung percaya dengan data terbaru dan pengalaman langsung Trump dalam menghadapi  virus corona bakal meningkatkan kemungkinan stimulus fiskal.

"Semakin sulit untuk menolak kebutuhan akan dukungan fiskal tambahan,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Trump mengatakan media sosial Twitter bahwa dia akan meninggalkan rumah sakit Walter Reed Senin malam setelah dirawat sejak Jumat karena terinfeksi Covid-19.

Dengan waktu kurang dari sebulan menjelang pemilihan umum, kondisi Trump yang dibawa ke rumah sakit telah mengguncang rencana kampanye sang petahana.

Sementara itu Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi yakin bahwa rancangan undang-undang terkait stimulus bisa tuntas pada Jumat (9/10/2020) mendatang.

Ahli strategi di Ascent Private Wealth Group. Tom Hainlin mengatakan perekonomian hanya akan mencapai taraf yang bisa dicapai saat ini sebelum ada terobosan vaksin. Posisi saat ini hanya sedikit lebih baik dari Maret dan April.

“Wilayah ekonomi yang rentan masih merasakan dampak pandemi sehingga menjadi alasan mengapa kami membutuhkan begitu banyak stimulus dari Federal Reserve dan Kongres," ujarnya.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini