Minim Intervensi, Nilai Dolar Taiwan Terus Menguat

Bisnis.com,06 Okt 2020, 17:01 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Seorang militer memegang bendera nasional Taiwan saat menghadiri upacara pengibaran bendera di Chiang Kai-shek Memorial Hall, di Taipei, Taiwan, 16 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar dolar Taiwan ditutup pada level tertinggi sejak 2011 pada perdagangan Selasa (6/10/2020) ditengah pernyataan bank sentral setempat yang tidak akan melakukan intervensi terhadap reli mata uang.

Dilansir dari Bloomberg, dolar Taiwan ditutup pada level $28,96 per dolar AS pada hari Selasa sekaligus melanjutkan kenaikan sepanjang September 2020 sebesar 1,4 persen. Catatan ini turut menjadikan dolar Taiwan sebagai salah satu mata uang dengan performa baik melawan dolar AS.

Sejauh ini, bank sentral Taiwan menerapkan kebijakan intervensi yang minim untuk menghambat reli mata uangnya. Kebijakan ini membuat sejumlah pihak memperkirakan bank sentral akan terus membiarkan kenaikan dolar Taiwan selama beberapa waktu.

Reli dolar Taiwan juga terjadi ditengah pertumbuhan ekonomi yang baik di negara tersebut. Sejumlah indikator data ekonomi seperti indeks manufaktur dan nilai ekspor menunjukkan sinyal ekspansi pada Agustus lalu.

Adapun nilai dolar Taiwan juga menjadi mata uang yang tingkat volatilitasnya paling rendah selama beberapa bulan terakhir ditengah lonjakan permintaan karena masuknya dana asing di sektor teknologi.

“Kebijakan yang diambil bank sentral Taiwan dibenarkan berdasarkan faktor fundamental dan nilai mata uang yang tidak overvalue. Memang masih ada ruang untuk penguatan lebih lanjut, meskipun hal tersebut akan meningkatkan volatilitas jelang pemilu presiden di Amerika Serikat,” jelas Khoon Goh, head of Asia research Australia and New Zealand Banking Group Ltd.

Di sisi lain, Kepala Bank Sentral Taiwan pada 17 September lalu menyatakan, nilai dolar Taiwan terbilang lemah melawan valuasi yang bertumpu pada indikator perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini