Kabar baik, WHO Sebut Vaksin Covid-19 Kemungkinan Tersedia Akhir 2020

Bisnis.com,07 Okt 2020, 12:02 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada peluang besar vaksin Covid-19 akan tersedia pada akhir 2020. 

"Ada harapan bahwa pada akhir tahun ini kami dapat memiliki vaksin. Ada harapan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada pertemuan dewan eksekutif WHO dikutip dari Livemint.

Direktur jenderal WHO juga menyerukan solidaritas dan komitmen politik dari semua pemimpin untuk memastikan pemerataan vaksin ketika tersedia. "Kami membutuhkan satu sama lain, kami membutuhkan solidaritas dan kami perlu menggunakan semua energi yang kami miliki untuk melawan virus," katanya.

Amesh Adalja yang merupakan Sarjana Senior di Johns Hopkins Center for Health Security mengatakan keluarnya vaksin akhir tahun ini cukup optimistis, tetapi dia mencatat bahwa "mungkin ada semacam persetujuan darurat yang menawarkan beberapa ketersediaan untuk orang berisiko seperti pekerja perawatan kesehatan. 

Esther Krofah, direktur eksekutif dari thinktank Milken Institute, FasterCures, mengatakan bahwa vaksin yang mungkin layak untuk otorisasi penggunaan darurat adalah yang sedang dikembangkan oleh Moderna dan Pfizer.

Saat ini, sembilan vaksin eksperimental sedang disiapkan untuk fasilitas vaksin global COVAX yang dipimpin WHO. “Khusus untuk vaksin dan produk lain yang sedang dalam proses pipeline, yang terpenting adalah komitmen politik dari pimpinan kita terutama dalam pemerataan distribusi vaksin,” kata Tedros.

Fasilitas COVAX, yang dipimpin oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI kemitraan publik-swasta, memberikan akses ke kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan. Negara-negara yang masuk ke COVAX akan mendapatkan akses ke portofolio yang luas dari kandidat vaksin baru untuk memerangi COVID-19. Sejauh ini, 168 negara telah bergabung dengan fasilitas COVAX, tetapi baik China, Amerika Serikat, maupun Rusia tidak termasuk di antara mereka.

Dewan aliansi vaksin GAVI sebelumnya menyetujui hingga US$150 juta untuk membantu 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah mempersiapkan pengiriman vaksin COVID-19 di masa depan, termasuk bantuan teknis dan peralatan pendukung.

Regulator obat Eropa pada hari Selasa memulai tinjauan awal terhadap vaksin COVID-19 eksperimental dari Pfizer Inc. dan BioNTech SE. Proses tersebut akan memungkinkan Badan Obat-obatan Eropa untuk melihat bagaimana kinerja vaksin dalam waktu nyata saat data muncul dari uji coba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini