Polisi dan Pengunjuk Rasa di Makassar Saling Serang

Bisnis.com,08 Okt 2020, 17:29 WIB
Penulis: Wahyu Susanto
Unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di Kota Makassar tepat di depan Kantor DPR Sulsel, Kamis (8/10/2020)/Wahyu Susanto

Bisnis.com, MAKASSAR - Unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di Kota Makassar berujung ricuh tepat di depan Kantor DPR Sulsel sekitar pukul 17.03 WITA, Kamis (8/10/2020).

Peserta aksi yang tergabung dari aliansi berbagai mahasiswa di Makassar beserta buruh terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Bentrokan terjadi setelah Polisi yang berada di area dalam Gedung DPR Sulsel melepaskan water cannon ke arah demonstran.

Pantauan Bisnis.com, dememonstran yang panik langsung berhamburan membubarkan diri dan terjadi ketegangan. Bersamaan dengan itu, para demonstran justru menghujani water cannon Polisi dengan batu.

Namun untuk meredam lemparan demonstran Polisi kemudian melepaskan gas air mata. Demonstran kemudian berlari ke arah jalur Fly Over sembari membalas dengan batu.

"Tindakan yang anda lakukan hanya merugikan diri. Mohon dihentikan aksi ini. Masyarakat yang berada di di lokasi kami harap pulang ke rumah masing-masing," teriak anggota Polisi menggunakan microphone.

Usai diberikan imbauan, seluruh Polisi yang berjaga di lokasi demonstrasi akhirnya mengejar demonstran di atas jalur Fly Over. Polisi membuat blokade dan memaksa demonstran membubarkan diri.

Beberapa kendaraan taktis (Rantis) juga diturunkan untuk membubarkan aksi demonstran. Beberapa jalan di sekitar Fly Over juga menjadi sasaran penyisiran.

Meski demikian, belum diketahui jumlah korban yang jatuh dari bentrokan tersebut. Sebab sampai pukul 13.37 WITA, polisi masih melakukan penyisiran.

Diketahui, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR Sulsel mulai berlangsung sejak siang tadi. Ketegangan sempat terjadi beberapa kali tepatnya pada pukul 14.30. dan berlanjut di pukul 15.00 WITA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini