Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan yang kurang moncer pada paruh pertama tahun ini karena Covid-19, membuat emiten penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. harus memutar strategi.
Berdasarkan laporan keuangan, semester I/2020, GIAA membukukan penurunan pendapatan usaha 58,18 persen secara year on year (yoy) menjadi US$917,28 juta per 30 Juni 2020.
Maskapai pelat merah itu membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik enititas induk US$712,73 juta atau setara dengan Rp10,19 triliun pada semester I/2020.