Angka Kesembuhan Covid-19 di Bali Mencapai 85 Persen

Bisnis.com,09 Okt 2020, 12:24 WIB
Penulis: Ni Putu Sri Widyastini Susila
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo./Kominfo

Bisnis.com, DENPASAR – Perkembangan kasus Covid-19 di Bali mengalami peningkatan di sisi kesembuhan yang mencapai 85 persen. Angka ini termasuk yang tertinggi secara nasional, di mana angka kesembuhan nasional sebesar 76 persen.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Bali menjadi salah satu provinsi yang cukup baik dalam melakukan upaya pengendalian penularan Covid-19 karena pada periode satu bulan terakhir angka kasus positif di Pulau Dewata ini mengalami peningkatan yang sangat tinggi.

“Angka kematian memang masih tinggi, tetapi sudah di bawah angka Nasional. Nasional 3,6 persen sementara Bali berada diposisi 3,2 persen diketahui juga angka global 2,9 persen,” ujarnya dalam rapat kerja/pengarahan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional di Gedung Jayasabha, Denpasar, Jumat (9/10/2020).

Doni melanjutkan, hal lain yang juga cukup menggembirakan adalah Bali telah mengalami perubahan dari yang awalnya zona merah menjadi zona orange.

Dia berharap, Bali yang memiliki kekuatan budaya seperti adanya desa adat dapat menjadi pelopor untuk menyampaikan pesan pentingnya untuk taat dan patuh pada protokol kesehatan untuk mengurangi kasus positif di Bali. Doni mengatakan desa adat memiliki kemampuan untuk mengelola keadaan dan kepentingan masyarakat setempat.

“Masyarakat harus jadi bagian terpenting dalam penanganan pandemi ini karena proses penularan Covid-19 bukan berasal dari hewan seperti flu babi dan flu burung. Pemahaman penerapan protokol kesehatan harus terus diberikan kepada masyarakat secara masif sehingga perubahan perilaku dalam beradaptasi dengan Covid-19 dapat tercapai,” ujarnya.

Dia menegaskan, dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan juga harus dilakukan secara bersama-sama. Oleh sebab itu, upaya menegakkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan adalah hal yang mutlak dilakukan. Upaya yang dilakukan ini untuk kebaikan masyarakat sendiri karena, setiap manusia berpotensi menulari maupun tertular virus corona jenis baru dan itu lebih berbahaya.

“Ini belum sebanding dengan pengorbanan tenaga kesehatan, bagaimana pengorbanan dokter dan perawat di Rumah Sakit yang resikonya sangat besar, jadi kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini