Argentina Akan Produksi Gandum Transgenik, kok Harus Seizin Brasil?

Bisnis.com,09 Okt 2020, 05:49 WIB
Penulis: Zufrizal
Ladang gandum di Ramallo, Provinsi Buenos Aires. Argentina, pengekspor gandum terbesar keempat di dunia, menjadi negara pertama yang menyetujui komersialisasi berbagai gandum transgenik./AFP-Eitan ABRAMOVICH

Bisnis.com, JAKARTA — Argentina menjadi negara pertama yang menyetujui gandum hasil rekayasa genetika atau transgenik dan menunggu persetujuan dari Brasil sebagai negara pembeli utamanya.

Komisi ilmiah nasional Argentina mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Buenos Aires bahwa mereka telah menyetujui varietas gandum yang tahan kekeringan di negara itu. Argentina tercatat sebagai pengekspor gandum terbesar keempat di dunia.

"Ini adalah persetujuan pertama di dunia untuk transformasi genetik gandum tahan kekeringan," kata Komisi Nasional untuk Sains dan Teknologi (National Commission for Science and Technology/Conicet) dalam sebuah pernyataan seperti dikutip www.channelstv.com. Dari kantor berita AFP, Kamis (8/10/2020)

“Untuk dipasarkan di Argentina, transformasi genetik gandum harus disetujui di Brasil, pasar gandum sejarah utama Argentina,” kata CONICET.

Sekitar 45 persen dari ekspor gandum Argentina pada 2019 diekspor ke Brasil. Pasar utama lainnya adalah Indonesia, Cile, dan Kenya.

Persetujuan resmi pemerintah akan dipublikasikan pada Kamis atau Jumat (9/10/2020).

Varietas gandum tahan kekeringan HB4 dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Argentina, Bioceres, bekerja sama dengan Universitas Nasional dan Conicet.

“Sekarang kita harus keluar ke dunia dan meyakinkan orang bahwa ini sangat bagus dan mampu menghasilkan pasar untuk gandum ini, yang merupakan lompatan evolusioner,” kata kepala Bioceres Federico Trucco.

Trucco mengakui bahwa untuk mendapatkan persetujuan dari Brasil mungkin sulit.

“Negara pertama yang harus kami yakinkan adalah Brasil dan ini mungkin membutuhkan kerja keras,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini