Bisnis.com, JAKARTA – Spekulasi terkait rencana Bangkok Bank Limited atas PT Bank Permata Tbk. (BNLI) menjadi penggerak pasar.
Pada perdagangan Jumat (9/10/2020), saham BNLI meroket hingga level Rp1.975 per saham, atau menguat 25 persen terhadap harga penutupan hari sebelumnya. Saham BNLI langsung terkena batas auto rejection atas (ARA) setelah perdagangan berlangsung selama 1 jam 15 menit.
Sepanjang pekan ini BNLI memang mengalami reli, terutama dalam 3 hari terakhir. Sebelum melompat hingga 25 persen, dalam 2 hari sebelumnya BNLI berturut-turut menguat 15,25 persen dan 16,18 persen. Hal ini membuat BNLI menguat dari Rp1.130 per saham ke Rp1.975 per saham atau melonjak 74,77 persen dalam sepekan.