Gandeng Perusahaan Saudi dan Korsel, Kimia Farma (KAEF) Ungkap Hasilnya

Bisnis.com,11 Okt 2020, 19:35 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk/ Dok. Humas Bio Farma

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. meyakini kolaborasi dengan mitra asing akan berdampak positif bagi perseroan.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengungkapkan perseroan sudah bekerja sama dengan mitra asing dari Korea Selatan untuk pengembangan bahan baku obat sejak 2016. Selain itu, perseroan berkolaborasi dengan perusahaan Arab Saudi untuk bisnis ritel pada 2018.

Ganti mengatakan kegiatan operasional pabrik bahan baku obat sudah menghasilkan komersialisasi beberapa produk antara lain simvastatin, atorvastatin, clopidogrel, dan entecavir. Adapun, kerja sama dengan Arab Saudi sudah berjalan dengan pembukaan gerai ritel di Makkah, Jeddah, dan Madinah.

Dia menyatakan kolaborasi dilakukan untuk pengembangan usaha baik di dalam maupun luar negeri. Strategi itu menurutnya juga dapat meningkatkan kinerja perseroan.

“Selain itu, khususnya untuk bahan baku obat merupakan industri strategis yang dapat mengurangi ketergantungan impor khususnya impor bahan baku obat sehingga ke depan Indonesia akan mandiri dalam hal penyediaan bahan baku obat nasional,” paparnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Emiten berkode saham KAEF itu melaporkan serapan capital expenditure atau belanja modal 53 persen sampai dengan semester I/2020. Dana itu digunakan untuk pengembangan jaringan layanan kesehatan dan pemenuhan regulasi di fasilitas produksi.

Berdasarkan catatan Bisnis, KAEF menganggarkan belanja modal Rp547 miliar pada 2020. Artinya, realisasi 53 persen itu sekitar dengan Rp289,91 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini