Survei BPS: Lebih dari 70 Persen Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan

Bisnis.com,12 Okt 2020, 17:28 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Sejumlah umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (5/6/2020). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa berdasarkan survei Badan Pusat Statistik, banyak masyarakat yang telah patuh terhadap protokol kesehatan.

Survei ini menunjukan sebanyak 91,98 persen responden telah memakai masker. Selain itu 77,71 persen dan 75,38 persen responden telah mencuci tangan dengan disinfektan dan sabun selama 20 detik.

Lebih dari 70 persen responden juga telah menerapkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Selain itu, lebih dari 80 persen responden telah menghindari jabat tangan.

“Ada juga survei dari John Hopkins yang menyatakan 80 persen dari 6.000 responden di indonesia sudah menerapkan pakai masker dan cuci tangan, tapi ternyata kurang dari 80 persen yang menjaga jarak,” kata Reisa melalui siarang langsung yang ditayangkan oleh Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/10/2020).

Dengan demikian, kata Reisa, telah banyak masyarakat yang mengetahui protokol kesehatan. Namun menurutnya masih ada masyarakat yang menerapkan dengan cara yang kurang tepat atau bahkan asal.

“Mengetahui saja belum cukup. Memahami dan melakukan dengan disiplin, memakai masker dengan benar, jaga jarak aman, dan cuci tangan rutin sesuai panduan (3M) , itu baru benar-benar bisa melindungi,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa banyak provinsi yang sebelumnya mencatat banyak kasus baru Covid-19 berangsur mengendalikan penyebaran virus karena masyarakat disiplin menerapkan 3M. “Jangan kendor ya, 3M itu satu paket, satu kesatuan, karena terbukti mampu menurunkan risiko penularan hampir ke 0 persen. Ini artinya kita bisa tetap produktif tapi tetap aman Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengklaim kondisi Covid-19 di Indonesia membaik per 11 oktober 2020. Hal ini berlandaskan kasus aktif yang turun signifikan.

Per 11 Oktober, tingkat kasus aktif sebesar 19,97 persen, merosot dari 22,46 persen pada 27 September 2020. “Saya kira bagus, karena ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif Covid-19 dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik,” kata Jokowi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini