Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. membantah keikutsertaannya dalam mega merger bank syariah milik BUMN.
Perseroan akan fokus pada upaya perbaikan kualitas pembiayaan dan penguatan modal yang rencana bisnisnya telah diberikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelumnya beredar rumor tentang penggabungan Bank Muamalat dalam mega merger tersebut dan bahkan didukung langsung oleh otoritas pengawas.
Head of Corporate Affairs Bank Muamalat Hayunaji menyebutkan perseroan tidak dilibatkan dalam perumusan mega merger.
"Kami tidak dilibatkan. Jadi, tidak mengetahui seperti apa detailnya. Kami hanya melanjutkan apa yang telah direncanakan sebelumnya," sebutnya, Senin (12/10/2020).
Sementara itu, Kementerian BUMN disebutkan bakal mengumumkan secara resmi rencana merger bank syariah anak usaha Bank Himbara pada malam ini.
"Malam ini merger bank syariah diumumkan. Dalam rangka 2021, penandatanganan kesepakatan merger," kata sumber Bisnis.
Menurutnya, penandatanganan akan dilakukan oleh para direksi Bank BUMN dan saat ini soal komposisi kepemilikan masih dalam pembahasan.
Wakil Direktur yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi membenarkan pada Senin (12/10/2020) malam nanti akan dilakukan pengumuman merger perbankan syariah milik tiga bank BUMN. Hanya saja, pengumuman detil yang akan dilakukan masih belum bisa dia beberkan.
"Iya [ada pengumuman malam ini], nanti saja ada release, saya juga tidak ingat detilnya," katanya kepada Bisnis.
Lebih lanjut, Hery menegaskan proses merger perbankan syariah tersebut masih akan berlangsung. Secara legal, perbankan syariah BUMN baru akan dilakukan merger secara legal pada kuartal I/2021.
Hery pun memastikan proses merger tersebut tetap akan membuat tiga bank syariah tersebut sebagai anak usaha BUMN. Nantinya, bank hasil merger akan menjadi anak usaha bersama bank BUMN.
Bank-bank syariah BUMN yang akan dimerger rencananya hanya yang berstatus bank umum syariah, yaitu BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.
Apabila ketiga BUS tersebut melakukan merger, maka total aset perbankan syariah milik Himbara akan menjadi Rp208,07 triliun. Dari ketiga BUS Himbara, aset terbesar dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, kemudian diikuti Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel