China Lakukan Tes Covid-19 untuk 9 Juta Warga di Qindao

Bisnis.com,13 Okt 2020, 07:24 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Seseorang mendapat tindakan medis melalui jendela kendaraan, sementara yang lainnya mengantre untuk melakukan uji asam nukleat, menyusul wabah Virus Corona penyebab Covid-19, di Beijing, China, Selasa (30/6/2020)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Kota pelabuhan China, Qingdao akan menguji sekitar sembilan juta orang dalam lima hari mendatang setelah 12 kasus Virus Corona yang ditularkan secara lokal memicu kekhawatiran akan wabah yang lebih luas.

China sebagian besar telah bebas Virus Corona penyebab Covid-19 sejak pertengahan Agustus dan semua kasus yang dilaporkan oleh negara itu merupakan kasus impor dari tempat lain.

Akan tetapi, per 11 Oktober, Qingdao telah melaporkan 12 kasus yang ditularkan secara lokal, yang semuanya terkait dengan rumah sakit yang merawat infeksi impor, menurut Komisi Kesehatan Kota kota itu seperti dikutip CNN.com, Selasa (13/10/2020).

Pengujian massal telah dilakukan di Rumah Sakit Qingdao yang telah dikunci sbelumnya dan  114.862 orang termasuk staf dan pasien dinyatakan negatif.

Pengujian sekarang akan diluncurkan ke seluruh kota untuk seluruh populasi sembilan juta seperti yang pernah dilakukan di Beijing dan kota-kota lain di seluruh China setelah kelompok infeksi terdeteksi.

Tanggapan tersebut telah berhasil menjaga tingkat infeksi keseluruhan China tetap rendah sejak wabah awal negara itu berhasil ditekan pada Maret.

Hal itu memungkinkan kehidupan kembali ke keadaan normal dengan lebih dari 600 juta wisatawan melakukan perjalanan bulan ini untuk Minggu Emas atau hari libur nasional untuk Festival Pertengahan Musim Gugur.

Klaster di Qingdao, sebuah kota di pantai timur yang populer di kalangan turis, akan menimbulkan kekhawatiran akan potensi lonjakan kasus yang terkait dengan liburan.

Pihak berwenang di kota pelabuhan itu mengatakan sumber spesifik infeksi masih diselidiki.

Pada minggu ini, China telah mencatat 85.578 kasus yang dikonfirmasi dan 4.634 kematian akibat Virus Corona, menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini