IHSG Berbalik Koreksi, Saham BRIS Melesat Jelang Pengumuman Merger

Bisnis.com,13 Okt 2020, 09:21 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masuk ke zona merah setelah reli selama enam hari terakhir pada awal perdagangan hari ini, Selasa (13/10/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, sempat dibuka menguat, IHSG terkoreksi tipis 0,03 persen menjadi 5.091 pada Selasa (13/10/2020) pukul 09.04 WIB.

IHSG dibuka pada level 5.093. Indeks sempat menyentuh titik tertinggi pada 5.106 dan titik terendah pada 5.089.

Sebanyak 112 saham menguat, 118 saham melemah, dan 140 saham diperdagangkan flat. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp5.941,13 triliun.

Saham-saham perbankan tampil mengisi jejeran top gainers pagi ini. Saham PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS) melesat 22,78 persen menjadi Rp1.105 per saham dan saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) menguat 13,82 persen menjadi Rp2.800 per saham.

Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) naik 12,21 persen menjadi Rp386 per saham.

Adapun, penguatan saham BRIS menyusul pengumuman resmi terkait merger bank syariah milik BUMN hari ini.

Sumber Bisnis sebelumnya mengatakan bahwa rencana merger tersebut akan diumumkan secara resmi pada malam hari kemarin, Senin (12/10/2020). Namun, rencana itu urung dilakukan, dan diundur hari ini.

Kendati demikian, penandatanganan nota kesepemahaman atau memorandum of understanding (MoU) menurutnya tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana menggabungkan atau melakukan merger bank-bank syariah yang dimiliki oleh bank pelat merah anggota Himpunan Bank Negara (Himbara).

Kementerian BUMN menargetkan merger bank syariah anak bank Himbara tersebut dapat terealisasi pada Februari 2021.

Saat ini, terdapat tiga bank syariah yang menjadi anak usaha bank BUMN, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Sementara itu, satu berupa unit usaha (UUS) yaitu UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Bank-bank syariah BUMN yang akan dimerger rencananya hanya yang berstatus bank umum syariah, yaitu BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.

Apabila ketiga BUS tersebut melakukan merger, maka total aset perbankan syariah milik Himbara akan menjadi Rp208,07 triliun. Dari ketiga BUS Himbara, aset terbesar dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, kemudian diikuti Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini