Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS) melesat pada perdagangan Selasa (13/10/2020) seiring dengan putusan merger bank BUMN syariah.
Pada pukul 10.22 WIB, saham BRIS melesat 23,33 persen atau 210 poin menjadi Rp1.110. Sepanjang hari ini, saham BRIS bergerak di rentang Rp920 - Rp1.125.
Saham BRIS menjadi top gainers atau mencatatkan kenaikan tertinggi di antara saham lainnya dan diburu investor asing. Net buy investor asing mencapai Rp19,08 miliar.
Adapun, total transaksi saham BRIS mencapai Rp735,93 miliar. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp10,78 triliun. Sepanjang 2020, harga BRIS melambung 236,36 persen.
Adapun, penguatan saham BRIS menyusul pengumuman resmi terkait merger bank syariah milik BUMN hari ini.
Sumber Bisnis sebelumnya mengatakan bahwa rencana merger tersebut akan diumumkan secara resmi pada malam hari kemarin, Senin (12/10/2020). Namun, rencana itu urung dilakukan, dan diundur hari ini.
Kendati demikian, penandatanganan nota kesepemahaman atau memorandum of understanding (MoU) menurutnya tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana menggabungkan atau melakukan merger bank-bank syariah yang dimiliki oleh bank pelat merah anggota Himpunan Bank Negara (Himbara).
Kementerian BUMN menargetkan merger bank syariah anak bank Himbara tersebut dapat terealisasi pada Februari 2021.
Saat ini, terdapat tiga bank syariah yang menjadi anak usaha bank BUMN, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Sementara itu, satu berupa unit usaha (UUS) yaitu UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bank-bank syariah BUMN yang akan dimerger rencananya hanya yang berstatus bank umum syariah, yaitu BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.
Apabila ketiga BUS tersebut melakukan merger, maka total aset perbankan syariah milik Himbara akan menjadi Rp208,07 triliun. Dari ketiga BUS Himbara, aset terbesar dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, kemudian diikuti Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa merger bank syariah milik bank BUMN menjadi sejarah baru bagi industri perbankan syariah.
Menurut Erick, sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia sudah sepantasnya Indonesia memiliki bank syariah yang kuat.
“Indonesia harus bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. Untuk mewujudkan mimpi itu kita harus bersatu bahu-membahu ta’awun dan saling menguatkan,” ujarnya dalam video singkat saat penandatanganan MoU merger bank syariah, Senin (13/10/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel