Bank Syariah dan BPD Mulai Salurkan Dana yang Ditempatkan Negara

Bisnis.com,13 Okt 2020, 23:45 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Karyawan menghitung uang rupiah di Kantor Bank BNI Syariah di Jakarta, Senin (24/2/2020)

Bisnis.com, JAKARTA - Bank syariah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menjadi penerima penempatan uang negara putaran ketiga, mulai menyalurkan kredit dan pembiayaan dari dana tersebut.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara mendapat penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp1 triliun. Perseroan berkomitmen melakukan leverage dana itu ke pembiayaan sebanyak dua kali dari nilai penempatan.

Sampai dengan 9 Oktober 2020, realisasi kredit dari dana tersebut sebesar Rp27,6 miliar. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan Siregar menyampaikan penyaluran kredit dari dana PEN terdiri dari berbagai jenis kredit seperti KUR, kredit multiguna produktif, dan kredit prapensiun.

Dia mengatakan penyaluran kredit dari dana PEN terus berproses hingga mencapai target yang dipasang. Untuk itu, sejumlah program disiapkan untuk memacu penyaluran di tengah permintaan kredit yang lesu akibat pandemi. Salah satunya, program Sapa Pasar yang menyasar pedagang di Pusat Pasar Kota Medan sebagai pilot project penyaluran kredit dari dana PEN.

"Selain program Sapa Pasar, kami mengoptimalkan tenaga pemasaran (account officer) di Bank Sumut untuk memasarkan kredit kredit produktif Bank Sumut," katanya, Selasa (13/10/2020).

Sampai dengan akhir tahun, Bank Sumut memperkirakan pertumbuhan kredit sekitar 4,5%-4,7%. Hingga Agustus 2020, Bank Sumut membukukan laba bersih tahun berjalan individual sebesar Rp401,24 miliar. Kredit yang disalurkan mencapai Rp21,51 triliun, sedangkan DPK mencapai Rp27,96 triliun.

Sementara itu, PT Bank BNI Syariah sukses menggenjot penyaluran pembiayaan dari dana PEN mencapai separuh target selama sebulan. BNI Syariah mendapat penempatan dana PEN sebesar Rp1 triliun dan akan disalurkan ke pembiayaan sebesar Rp2 triliun.

Corporate Secretary PT Bank BNI Syariah Bambang Sutrisno menyampaikan sampai dengan Oktober 2020, penyaluran pembiayaan dari dana PEN telah mencapai Rp1,1 triliun.

"Dengan dana PEN sebesar Rp1 triliun dan leverage dua kali, maka masih kurang Rp0,9 triliun sampai dengan lima bulan ke depan," katanya.

Di tengah permintaan pembiayaan yang lesu akibat pandemi, BNI Syariah membidik sektor-sektor yang masih memiliki potensi dalam menyalurkan pembiayaan. Dengan demikian, target penyaluran pembiayaan dari dana PEN optimistis dapat tercapai.

"Strategi kami yakni mencari sektor yang masih bertahan dalam masa pandemi yaitu konstruki, energi, perdagangan, ritel, dan konsumsi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini