Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengumumkan pertumbuhan kredit pada September 2020 nyaris stagnan, hanya tumbuh 0,12 persen secara tahunan di tengah pandemi Covid-19.
Penyaluran kredit bank tersebut terus melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya Agustus yang tumbuh sebesar 1,04 persen yoy.
"Permintaan [kredit] domestik belum kuat dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada konferensi pers virtual Selasa (13/10/2020).
Jika melihat sepanjang tahun berjalan, angka realisasi tersebut merupakan pertumbuhan terendah (lihat tabel).
Januari | Februari | Maret | April | Mei | Juni | Juli | Agustus | September |
6,10% | 5,93% | 7,95% | 5,73% | 3,09% | 1,49% | 1,53% | 1,04% | 0,12% |
Sumber: OJK dan BI, diolah
Tidak hanya itu, jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2020 yang sebesar 3,04 persen yoy, tentu cukup besar perlambatan yang terjadi pada bulan akhir kuartal III tahun ini.
Padahal, dalam paparan OJK saat rapat bersama Komisi XI DPR RI pada Senin (29/6/2020) disebutkan bahwa realisasi kredit pada Mei 2020 yang tumbuh melambat sebesar 3,04 persen tersebut merupakan terendah sejak 1998.
Kendati kredit terus melambat, BI masih optimistis fungsi intermediasi perbankan akan mendapat momentum percepatan penyaluran akhir tahun seiring dengan belanja pemerintah yang kuat.
Menurut Perry, akhir tahun akan menjadi momentum perbaikan seiring dengan kuatnya belanja pemerintah yang akan menggerakkan ekonomi dan pertumbuhan kredit.
"Ke depan, sinergi pemerintah dan BI itu diperkuat. Pemerintah akan mepercepat relasisasi belanja, dan BI akan membantunya dari sisi likuditas. Ini akan mempercepat permintaan kredit," katanya.
Dia menyampaikan efek positif dari relaksasi kredit dan subsidi bunga untuk korporasi dan UMKM akan lebih kuat pada akhir tahun ini.
Lagi pula, kondisi likuidtas perbankan saat ini tergolong cukup kuat dan mampu mengakomodasi permintaan kredit yang tinggi pada akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel