1. Resesi Ekonomi! Banyak Pelunasan, Kredit Bank Anjlok 318,3 Persen
Gara-gara resesi ekonomi, penyaluran kredit perbankan lesu. Pada tahun berjalan, kredit yang dikucurkan tercatat jeblok. Bahkan portofolio perbankan tergerus karena banyaknya pelunasan dibandingkan pertumbuhan pembiayaan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada konferensi pers virtual Selasa (13/10/2020) menyebutkan bahwa penyaluran kredit per September 2020 nyaris stagnan, yakni naik 0,12 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Baca berita selengkapnya di sini.
2. BRI Salurkan KUR Rp90,1 Triliun Hingga Kuartal III 2020
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga September 2020 telah menyalurkan lebih dari setengah jatah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tersedia.
Penyaluran KUR dengan cepat dan tepat dilakukan dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian nasional, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Ini Lho, Alasan BRISyariah (BRIS) jadi Survivor Merger Bank Syariah BUMN
PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS) dipilih menjadi cangkang dari merger bank BUMN syariah dengan mempertimbangkan status perseroan sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Lewat keterbukaan informasi, Bank BRIsyariah, PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) melaporkan telah meneken perjanjian penggabungan bersyarat atau conditional merger agreement (CMA) dalam rangka rencana penggabungan tiga entitas pada Senin (12/10/2020).
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Ini Skenario Kepemilikan Saham di Bank Syariah BUMN Hasil Merger
Skenario merger bank syariah BUMN akan dilakukan melalui penyertaan modal langsung ke PT Bank BRI Syariah Tbk. dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Ekuitas dari PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah akan dihitung sebagai penyertaan.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Bank Syariah BUMN Hasil Merger Bakal Punya Aset Rp390 Triliun
Aset tiga bank syariah milik BUMN yang melakukan merger diproyeksi akan tumbuh 73,3 persen pada 2025 menjadi Rp390 triliun.
Ketua Tim Project Management Office yang sekaligus merupakan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hery Gunardi mengatakan, saat legal merger selesai dilakukan pada kuartal I/2020, posisi aset bank tersebut akan sekitar Rp200 triliun sampai Rp225 triliun. Sementara itu, per Juni 2020 total aset ketiga bank syariah tersebut baru senilai Rp214,6 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel