Bisnis.com, JAKARTA - Tren surplus neraca perdagangan per September 2020 dinilai belum cukup menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Realitas hari ini, jurang resesi semakin nyata.
Badan Pusat Statistik mencatatkan sepanjang Januari-September 2020, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$13,51 miliar. Sedangkan khusus September, kocek neraca dagang bertambah US$2,4 miliar.
Capaian surplus ini lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada 2019 neraca perdagangan Indonesia berada dalam posisi defisit. Rekor September ini sekaligus surplus dalam 5 bulan berturut-turut. Neraca berada di jalur hijau terhitung sejak Mei 2020.