Isu Beras Plastik, Komisi IV DPR Ikut Cek Kualitas Beras Bansos Bulog

Bisnis.com,16 Okt 2020, 15:49 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja masa reses I ke kantor Perum Bulog di Subang guna meninjau kualitas beras program Bantuan Sosial yang disalurkan dari Kementerian Sosial di wilayah tersebut.

Pimpinan Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kunjungan kerja kali ini berfokus pada peninjauan langsung dan memastikan bahwa tidak ada penyelewengan dalam penyaluran bansos beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Jawa Barat.

Seperti yang diketahui, sebelumnya sempat beredar kabar soal beras bansos yang tercampur biji plastik di wilayah Jawa Barat. Saat ini, berta tersebut sedang diusut oleh Kejaksaan Negeri setempat.

“Kami sudah cek langsung kondisinya di gudang Bulog tidak ada beras plastik. Isu beras plastik dipastikan dilakukan oleh oknum yang terganggu dengan penggunaan beras Bulog dalam penyaluran bansos ini, bukan beras mereka,” ujar Dedi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Jumat (16/10/2020).

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Bachtiar menegaskan bahwa Bulog terus memaksimalkan penyaluran program Bansos Beras kepada KPM. Perusahaan pun berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras di pintu gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami sudah menyediakan stok beras sesuai kualitas yang ditentukan untuk program Bansos Beras ini. Sampai 14 Oktober 2020, kami telah menyalurkan Beras Bansos ini sebesar 321.222 ton atau 71 persen dari pagu 3 alokasi,” kata Bachtiar.

Memperhatikan realisasi tersebut, lanjut Bachtiar, maka masih tersisa 128.778 ton beras yang harus disalurkan. Dia mengatakan perusahaan bakal mempercepat penyaluran di sisa hari pada Oktober ini.

Sebagaimana diketahui, Bulog ditugasi menyalurkan 450.000 ton beras bagi 10 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dalam waktu 3 bulan selama Agustus-Oktober.

Menanggapi isu beras plastik, Bachtiar juga menjelaskan bahwa tim monitoring dan evaluasi Bulog terus bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri setempat untuk mengusut laporan masyarakat terkait penemuan biji plastik dalam beras bansos.

Bachtiar memastikan beras yang dicampur biji plastik tersebut bukan berasal dari Perum Bulog.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini