Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit pada akhir kuartal III tahun ini hanya sebesar 0,12 persen secara tahunan.
Pada kuartal akhir, apakah ada peluang pertumbuhan kredit kembali mendaki?
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual menilai pertumbuhan kredit pada akhir tahun memang biasanya cenderung meningkat.
Pasalnya, secara musiman, pengusaha akan meminta kredit modal kerja pada akhir tahun untuk meningkatkan penyediaan barang. Selain itu, suku bunga yang rendah juga akan mempengaruhi peningkatan permintaan kredit.
Apalagi, kepercayaan pengusaha dan konsumen jauh lebih bagus seiring dengan perkembangan pandemi Covid-19. Ekspektasi adanya vaksin ikut meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga aktivitas ekonomi akan berangsur-angsur normal.
"Iya akan ada perbaikan kondisi kredit dari posisi terendah pada kuartal III/2020 meskipun secara year to date masih minus, memasuki kuartal IV sudah lebih bergairah pertumbuhan, meski tidak setinggi kuartal IV tahun lalu," katanya, Jumat (16/10/2020).
Di samping itu, adanya penempatan uang negara di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan semakin mengerek pertumbuhan kredit UMKM. Kredit konsumsi juga tetap bertumbuh karena minat masyarakat akan kebutuhan memiliki rumah dan kendaraan masih tinggi.
"Kredit untuk sektor usaha yang bergerak pada kebutuhan pokok dan kesehatahan juga masih cukup baik, di luar itu masih lemah," katanya.
Sementara itu, dalam Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia memperkirakan kredit baru bisa tumbuh lebih tinggi pada kuartal IV/2020 dibandingkan periode sebelumnya, tetapi tidak setinggi periode yang sama tahun sebelumnya.
Prakiraan pertumbuhan tersebut mengindikasikan tren perbaikan kinerja pembiayaan masih berlanjut pada kuartal IV/2020, meskipun relatif terbatas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada kuartal IV/2020 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.
Survei tersebut juga memperkirakan penyaluran kredit pada kuartal IV/2020 akan semakin longgar atau tidak seketat periode sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari dari Indeks Lending Standard (ILS) kuartal IV/2020 sebesar 8,1 persen, lebih rendah dibandingkan 11,0 persen pada kuartal sebelumnya.
Pelonggaran standar penyaluran kredit akan dilakukan terhadap seluruh jenis kredit, terutama kredit kepada debitur UMKM.
Sementara itu, aspek kebijakan penyaluran yang paling longgar pada kuartal IV/2020 adalah suku bunga. Meskipun demikian, masih ada aspek kebijakan lainnya yang diprakirakan akan lebih ketat pada kuartal IV/2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel